Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Author: user

Bupati SBD Sambut Kehadiran Mahasiswa Brawijaya Malang dan Undana Kupang

Ana Engge,– Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete menyambut secara baik atas kehadiran mahasiswa Universitas Brawijaya Malang dan Undana Kupang yang akan memulai PKL di Desa Ana Engge Kecamatan Kodi Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (24/9/2022).

Kegiatan mahasiswa PKL ini berlangsung selama 2 bulan dengan mempraktekkan teknik cara mengolah lahan, penanaman jagung hibrida sampai masa panen kepada kelompok tani masyarakat Desa Ana Engge. Setelah lahan itu selesai dipersiapkan, tibalah waktunya untuk ditanami bibit jagung yang dilangsungkan oleh kelompok tani Laiko Ole dengan penanaman perdana jagung hibrida.

Penanaman perdana jagung hibrida ini diikuti oleh Bupati SBD bersama mahasiswa PKL, tim MF dari kampus Universitas Brawijaya Malang dan Undana Kupang, penyuluh pertanian, ketua kelompok tani Laiko Ole dan anggota kelompok.

Turut hadir mendampingi Bupati SBD, Dandim 1629 SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., Kadis Kominfo SBD, drh. Rihimeha A. Praing, MP., Kadis Perikanan SBD, Ir. Yohanes Frin Tuka., Kadis Peternakan SBD, Kabag Ekonomi SBD, Kapolsek wilayah Kodi, Camat Kodi dan Kepala Desa Ana Engge.

Dalam sambutan Bupati SBD, dr. Kornelius mengatakan, kolaborasi kemitraan antar lembaga ini guna melihat kehidupan para petani dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan ketersediaan pangan untuk masyarakat Kabupaten SBD khususnya Desa Ana Engge.

Dirinya merasa bangga kepada tim MF dari dua Universitas yang dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan salah satu program tujuh jembatan emas, yakni desa berkecukupan pangan.

“Saya sangat bersyukur atas kedatangan tim MF dari kedua Universitas ini, tentunya dapa membantu pemerintah dalam menyukseskan salah satu program tujuh jembatan emas yakni desa berkecukupan pangan,” ujarnya.

Bupati SBD juga mengapresiasi atas kehadiran sejumlah mahasiswa dari Universitas Brawijaya dan juga Undana Kupang yang akan melakukan PKL di Desa Ana Engge selama beberapa bulan ke depan.

Lebih Bupati SBD mengatakan bahwa kedepannya masyarakat petani Desa Ana Engge tidak akan kesulitan dalam melakukan perawatan pada tanaman jagung sampai musim panen tiba. Sehingga masyarakat Desa Ana Engge untuk menyambut baik program ini dan memanfaatkan kesempatan belajar bersama tim MF dan mahasiswa dari kedua Universitas yang melakukan PKL di Desa Ana Engge.

“Terima kasih, atas kehadiran adik-adik mahasiswa yang telah melakukan PKL di Desa Ana Engge yang dapat membantu masyarakat petani di Desa Ana Engge dalam menyukses program TJPS ini dan menerapkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka,” tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Desa Ana Engge dengan mengajak seluruh para petani untuk bersama-sama belajar tentang pola kemitraan cara baru yang diterapkan oleh adik-adik mahasiswa dan pada akhirnya kita mendapatkan sebuah hasil yang maksimal.

“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa, para penyuluh pendamping dengan segala perjuangan untuk persiapan dalam rangka tanam perdana jagung hibrida hari ini yang sudah dipersiapkan kurang lebih selama 3 hari dapat berjalan dengan baik,” ujarnya. 

DANDIM 1629/SBD DAMPINGI BUPATI TANAM JAGUNG

Kodi-SJ…………. Dandim 1629 Sumba Barat Daya (SBD), Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., mendampingi Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete tanam jagung Hibrida Varietas 0`1 dalam Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT.

Program yang dilaksanakan di Desa Ana Engge Kecamatan Kodi Kabupaten SBD, Sabtu (24/9/2022), merupakan Kerja sama Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Universitas Brawijaya dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melaksanakan kegiatan Program Matching Fund Pendidikan Tinggi di Universitas Brawijaya dengan tema Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pola kemitraan melalui Interated Farming Syatem (IFS) menuju ketahanan ekonomi provinsi NTT.

Kepada media ini, Dandim Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., mengatakan mendukung penuh program ini melibatkan Lembaga Pendidikan dalam hal ini Universitas Brawijaya dan UNDANA untuk memberikan pelngetahuan bagi masyarakat petani cara bercocok tanam yang baik, sehingga masyarakat bisa menghasilkan produk yang baik/bagus karena sudah mendapat bekal ilmu bercocok tanam secara professional.

“:Program ini menurut saya sangat bagus karena memberdayakan Perguruan Tinggi hadir ke desa memberikan pembelajaran buat masyarakat cara bercocok tanam yang baik. Sehingga nanti hasilnya akan lebih baik dan dapat  menunjang kesejahteraan masyarakat” ungkap Letkol Novi Kurniawan.

Lebih lanjut Dandim yang belum lama bertugas di SBD ini mengatakan dengan adanya program ini pengetahuan masyarakat untuk bercocok tanam secara profesioanl akan semakin bagus (pandai), dirinya berharap ke depan jangan hanya 1 desa saja yang didampingi sehingga petani yang ada di desa-desa memperoleh ilmu dan pengetahuan bercocok tanam yang sama.

“Saya berharap agar jangan Cuma 1 desa yang didampingi kalau bisa seluruh desa di SBD, menurut penyampaian dari Lembaga Universitas tadi ke depan akan di tambah desa dampingannya, mudah-mudahan tercapai sehingga  tiap-tiap desa bisa melaksanaan seperti ini, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat akan semakin pintar dalam bercocok tanam dan berkebun yang dampaknya akan meningkatkan produksinya yang akan menunjang pendapatan ekonomi mereka” jelasnya.

Dirinya juga berharap agar Dinas Perdagangan bisa terlibat aktif untuk membantu masyarakat memasarkan produksi jagung apabila sudah ada peningkatan ke depannya.

“Jangan sampai banyak hasil dari petani, tetapi tidak tahu mau jual kemana, oleh karena itu pemerintah (Dinas Perdagangan) harus memikirkan hasil dari petani ini mau dijual kemana” harapnya.

Sebelumnya Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete dalam arahannya juga berharap agar mahasiswa yang praktek di desa ditambah lagi, desa dampingan juga agar ditambah karena yang dijalankan oleh Universitas ini sangat bermanfaat dan mendukung program 7 Jembatan Emas Pemda SBD.

Untuk diketahui pada tahun 2022, Universitas Brawijaya bersama Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Kabupaten SBD melakukan kolaborasi kegiatan Matching Fund yang berada dibawah naungan Kemendikbud Ristek RI dengan Judul “Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT”.

Dandim 1629/SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., saat ditemui awak media di desa Ana Engge

Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT,  Program Matching Fund ini diketuai oleh Dr.Ir. Anang Lastriyanto, M.Si. berserta 8 dosen Universitas Brawijaya dan 6 dosen Universitas Nusa Cendana.

Adapun mahasiswa yang turut men-support kegiatan Matching Fund melalui MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) sejumlah 9 mahasiswa dari UB, dan 6 mahasiswa dari UNDANA. Program Matching Fund adalah program yang dibuat oleh Kemendikbud Ristek RI untuk membangun kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan. *** (Octa/002-22).-

Polres SBD Gelar Upacara HUT Bhayangkara ke-76

Tambolaka, Kominfo – Polres Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan upacara HUT Bhayangkara ke-76 di halaman Polres SBD Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Propinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (5/7/2022).

Hadir dalam upacara HUT Bhayangkara ke-76 yakni Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, S.IK, SH, MH, Wakapolres SBD, Kejari Waikabubak, Wakil Bupati SBD, Marten Christian Taka, S.IP, Dandim 1629 SBD, para Kapolsek lintas Polres SBD, staf dan anggota Polres SBD, dan seluruh tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan Wakil Bupati SBD Christian Taka mengatakan bahwa beberapa tahun  berdirinya Kabupaten SBD kekosongan Polres terjadi, sehingga masalah Kamtibmas sering terjadi dan bahkan meningkat. Tapi setelah Polres itu ada, terbukti bahwa keamanan di wilayah Kabupaten SBD sudah mulai nampak kembali hingga sampai saat ini.

“Keberadaan lembaga kepolisian sangat dibutuhkan, karena Polri memiliki tupoksinya. Dan masing-masing lembaga memiliki tupoksi, tetapi tujuan yang sama adalah pengayoman dan pengamanan masyarakat. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan tupoksi yang ada secara baik untuk keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan, untuk saat ini Polri berada pada usia ke-76 tahun, kita sama-sama disadarkan bahwa kita hadir untuk kemaslahatan masyarakat. Dilihat dari data statistik, bahwa masyarakat Kabupaten SBD ± 80% adalah petani dan bertani. Dan petani itu bukan berada di kota, yang pastinya berada di desa.

Informasi dan data mengenai perkembangan yang ada dan tuntutan perkembangan yang ada dikala kita lembaga dan sejumlah elemen yang ikut bertanggung jawab tidak sering dengan mereka yang ada di desa untuk menyampaikan informasi atau data perkembangan yang ada, maka mereka akan lambat untuk mendapatkannya.

“Untuk itu, tetap kita membangun komunikasi dengan mereka yang ada di desa. Sehingga apa yang menjadi keinginan republik melalui program nasional, propinsi dan kabupaten akan semudah itu mereka ikuti dan akan semudah itu juga mereka lakukan,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam pidato Presiden RI, Joko Widodo mengatakan atas nama rakyat, negara dan bangsa saya menyampaikan selamat hari Bhayangkara ke-76 dan memberikan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat, bangsa dan negara.

“Saya bersama seluruh rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada Polri, kewenangan Polri sangat besar dan organisasi Polri menembus sampai ke tingkat desa serta setiap hari anggota Polri bersentuhan langsung dengan rakyat,” ujarnya.

Dimana pun saudara bertugas, saudara tetap dalam pengamatan rakyat, saudara selalu dalam penilaian rakyat, apakah perilaku Polri sesuai harapan rakyat.

Survei baru-baru kompas 58,3% responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi Presisi. Tapi ingat ada 28,6% menyatakan belum selesai, selain membaca survei saya juga terus mengikuti pemberitaan di media sosial.

“Setiap kecerobohan apapun di lapangan, sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi,” tuturnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto)

Pemda SBD Akan Terapkan PPKM Darurat

Tambolaka, Kominfo – Pemkab Sumba Barat Daya (SBD) akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai hasil rapat evaluasi Tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat, di Loppo Rumah Jabatan Bupati SBD Desa Radamata Tambolaka Nusa Tenggara Timur, Senin (12/7/2021).

Rapat evaluasi ini dalam rangka menindak lanjuti surat Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 17 tahun 2021 tentang perpanjangan Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.

Dan mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 dan surat edaran Gubernur NTT Nomor: Per.440/III/81/VII/2021 tentang upaya menekan peningkatan jumlah kasus batu Corona Virus Disease 2019 di wilayah NTT.

Dalam rapat evaluasi tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat yang dibuka oleh Bupati SBD ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua DRPD, Ketua Komisi C, Dandim 1629/SBD.

Serta, Kapolres SBD, Plt. Sekda dan seluruh pimpinan OKP, Instansi terkait lainnya baik Laut, Udara, Camat dan  Puskesmas sekabupaten SBD.

Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan akan menetapkan dan mengeluarkan instruksi Bupati tentang PPKM Darurat dalam 2 hari kedepan.

“Setelah draft Instruksi Bupati dibahas dalam kerapatan ini dan mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, kami akan menandatangani PPKM Darurat di SBD yang akan mulai dilaksanakan setelah dilakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan adanya PPKM Darurat ini, penyebaran virus corona dapat ditekan serendah mungkin dan bila perlu memutus mata rantai penyebaran virus corona di SBD.

“Walaupun belum zona merah, tetapi lebih cepat memberlakukan supaya reaksi kita lebi cepat mencegah. Oleh karena itu akan kami keluarkan edaran Bupati dan wajib dipatuhi oleh seluruh masyarakat SBD” tuturnya.

Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode M. Sabbaruddin menyambut baik keputusan Pemda SBD dalam memberlakukan PPKM Darurat untuk menekan angka penyebaran virus corona di SBD.

“Dengan adanya hasil rapat koordinasi tentang PPKM ini, kita berharap pelaksanaannya mutlak untuk seluruhnya, baik instansi terkait tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa, RT, RW, dilibatkan” ujarnya.

Dandim 1629/SBD ini berharap kesiapan upaya pencegahan COVID-19 ini sudah disiapkan sampai ke desa-desa harus memiliki tempat isolasi termasuk tempat tidur dengan tenaga medis, posko baik di desa maupun di kecamatan, sehingga lonjakan COVID-19 yang kemungkinan akan masuk di SBD ini dapat diatasi.

“Saat ini COVID-19 semakin hari semakin tinggi di NTT, sehingga diharapkan semua instansi bersinergi dalam mengatasi COVID-19 di SBD,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP mennghimbau bagi lembaga-lembaga pendidikan yang saat ini sudah mulai melaksanakan kegiatan KBMnya setelah masa liburan.

Pelaksanaan KBM akan tetap mematuhi aturan dari Pemerintah Pusat, KBM tetap berjalan dengan mengikuti anjuran protokol kesehatan.

Pihak sekolah harus benar mematuhi protokol kesehatan, sedangkan pihak atasnya (P dan K) akan terus melakukan monitoring dan evaluasi, karena sekolah di SBD ini banyak.

“Aturan harus ditegakkan dan sangat tergantung dari pihak sekolah untuk benar-benar menerapkan Prokes karena merekalah yang berinteraksi setiap harinya,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan pelaksaan KBM yang mematuhi anjuran protokol kesehatan tidak terjadi penambahan positif COVID-19 di SBD. (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)

Tambolaka, Infopublik – Pemkab Sumba Barat Daya (SBD) akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai hasil rapat evaluasi Tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat, di Loppo Rumah Jabatan Bupati SBD Desa Radamata Tambolaka Nusa Tenggara Timur, Senin (12/7/2021).

Rapat evaluasi ini dalam rangka menindak lanjuti surat Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 17 tahun 2021 tentang perpanjangan Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.

Dan mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 dan surat edaran Gubernur NTT Nomor: Per.440/III/81/VII/2021 tentang upaya menekan peningkatan jumlah kasus batu Corona Virus Disease 2019 di wilayah NTT.

Dalam rapat evaluasi tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat yang dibuka oleh Bupati SBD ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua DRPD, Ketua Komisi C, Dandim 1629/SBD.

Serta, Kapolres SBD, Plt. Sekda dan seluruh pimpinan OKP, Instansi terkait lainnya baik Laut, Udara, Camat dan  Puskesmas sekabupaten SBD.

Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan akan menetapkan dan mengeluarkan instruksi Bupati tentang PPKM Darurat dalam 2 hari kedepan.

“Setelah draft Instruksi Bupati dibahas dalam kerapatan ini dan mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, kami akan menandatangani PPKM Darurat di SBD yang akan mulai dilaksanakan setelah dilakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan adanya PPKM Darurat ini, penyebaran virus corona dapat ditekan serendah mungkin dan bila perlu memutus mata rantai penyebaran virus corona di SBD.

“Walaupun belum zona merah, tetapi lebih cepat memberlakukan supaya reaksi kita lebi cepat mencegah. Oleh karena itu akan kami keluarkan edaran Bupati dan wajib dipatuhi oleh seluruh masyarakat SBD” tuturnya.

Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode M. Sabbaruddin menyambut baik keputusan Pemda SBD dalam memberlakukan PPKM Darurat untuk menekan angka penyebaran virus corona di SBD.

“Dengan adanya hasil rapat koordinasi tentang PPKM ini, kita berharap pelaksanaannya mutlak untuk seluruhnya, baik instansi terkait tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa, RT, RW, dilibatkan” ujarnya.

Dandim 1629/SBD ini berharap kesiapan upaya pencegahan COVID-19 ini sudah disiapkan sampai ke desa-desa harus memiliki tempat isolasi termasuk tempat tidur dengan tenaga medis, posko baik di desa maupun di kecamatan, sehingga lonjakan COVID-19 yang kemungkinan akan masuk di SBD ini dapat diatasi.

“Saat ini COVID-19 semakin hari semakin tinggi di NTT, sehingga diharapkan semua instansi bersinergi dalam mengatasi COVID-19 di SBD,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP mennghimbau bagi lembaga-lembaga pendidikan yang saat ini sudah mulai melaksanakan kegiatan KBMnya setelah masa liburan.

Pelaksanaan KBM akan tetap mematuhi aturan dari Pemerintah Pusat, KBM tetap berjalan dengan mengikuti anjuran protokol kesehatan.

Pihak sekolah harus benar mematuhi protokol kesehatan, sedangkan pihak atasnya (P dan K) akan terus melakukan monitoring dan evaluasi, karena sekolah di SBD ini banyak.

“Aturan harus ditegakkan dan sangat tergantung dari pihak sekolah untuk benar-benar menerapkan Prokes karena merekalah yang berinteraksi setiap harinya,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan pelaksaan KBM yang mematuhi anjuran protokol kesehatan tidak terjadi penambahan positif COVID-19 di SBD. (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)

Bupati SBD Ikut Tanam Bawang di Desa Wee Rame

Wewewa, Kominfo – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Kornelius Kodi Mete bersama kelompok tani Maliti Bewa menanam perdana bawang merah varietas lokananta di Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten SBD, Nusa Tenggara Timur, Jumat (10/9/2021).

Turut hadir dalam kegiatan penanaman bawang merah varietas lokana, Kepala Dinas Pertanian, Rofinus Kaleka, Kepala Dinas PUPR,bWilhelmus Woda Lado, Kabid LKP Dinas Kominfo Yublina Dapasapu, Camat Wewewa Tengah Agustinus Bayo Tanggu, Plt. Kepala Desa Wee Rame, Matius Pageru, ketua kelompok Tani Mardilius Wunda Lero, Babinsa Ramil 01 Laratama Serda Sumardin, perwakilan Panah Merah dan Petro Kimia.

Dalam sambutannya, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan, penanaman perdana yang  diselenggarakan pada hari ini juga merupakan kegiatan yang sudah dilakukan di tempat-tempat lainnya di wilayah SBD dan dengan hasil yang luar biasa.

“Tentunya, atas nama pemerintah SBD memberi harapan besar kepada masyarakat dalam hal ini kelompok usaha Tani dari Desa Wee Rame yang tergabung dalam kelompok Tani Maliti Bewa agar mendapatkan hasil panen yang memuaskan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati SBD menjelaskan, bawang merah dengan varietas Lokananta ini juga merupakan varietas unggulan yang sudah diuji coba di wilayah lainnya.

“Tentunya dengan hasil yang bagus sehingga masyarakat dan seluruh kelompok usaha tani lainnya mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik,” tuturnya.

Dirinya, dalam hal ini pemerintah SBD berharap, agar pengembangan pertanian di sektor holtikultura bukan hanya bawang merah nantinya, tetapi bisa muncul dengan tanaman holtikultura lainnya.

Untuk diketahui luas lahan yang kelompok tani Maliti Bewa yang ditanami bawang merah varietas lokananta ini seluas 2 hektare. (MC. Kabupaten SBD/Isto)

BPK-RI Periksa Kinerja Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya

Tambolaka, Kominfo – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur melakukan pemeriksaan kinerja Dinas Pariwisata Sumba Barat Daya melalui forum group diskusi dengan beberapa organisasi perangkat daerah, Selasa (9/11/2021).

Ketua Tim, Yulius Kristanto, mengatakan bahwa periksaan ini untuk melihat efektivitas Dinas Pariwisata sehubungan dengan destinasi wisata, baik itu potensi, masalah dan solusinya.

Forum group diskusi ini dibuka oleh Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sumba Barat Daya, Daud Lende Umbu Moto.

Dalam kesempatan ini, Daud mengatakan bahwa pembangunan pariwisata harus dilaksanakan secara kolaboratif sehingga menghasilkan destinasi pariwisata yang berkualitas.

Dalam diskusi ini, Kadis Komunikasi dan Informatika Sumba Barat Daya, drh. Rihimeha Anggung Praing, MP. menyampaikan bahwa untuk pembangunan pariwisata yang berkualitas tidak mungkin kita menyentuh semua destinasi pariwisata dalam satu waktu karena keterbatasan anggaran baik dari sisi akses maupun sarana prasarana lainnya.

Oleh karena itu, kata Praing, diperlukan cara berpikir fokus untuk menentukan destinasi mana yang paling memberikan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi rakyat.

Semua organisasi perangkat daerah yang mengikuti diskusi sepakat agar pembangunan pariwisata dilakukan secara kolaboratif.

Kopda Kecamatan Wewewa Barat Rebut Juara I Kelas C Pacuan Kuda Kapolres SBD Cup

Omba Calo, Kominfo – Kuda Kopda milik Ariyanto Imanuel asal Desa Waimangura Kecamatan Wewewa Barat mendapatkan juara 1 kelas C dalam laga Open Turnamen Pacuan Kuda Kapolres Sumba Barat Daya (SBD) Cup tahun 2022, di stadion Omba Calo Desa Kaeuni Kecamatan Loura Kabupaten SBD, NTT, Rabu (22/6/200/22).

Perlu diketahui bahwa pemilik kuda Kopda ini merupakan pencinta kuda pacu yang sering mengikuti turnamen pacuan kuda baik dari tingkat kecamatan, kabupaten sampai tingkat propinsi.

Dan telah terbukti bahwa Open Turnamen Pacuan Kuda Kapolres SBD Cup Kuda Kopda kembali menjuarai peringkat pertama, dan urutan 2 adalah Kuda Wayang, urutan 3 Sinar Barru dan urutan 4 adalah Ledi Gold.

Pemilik Kuda Kopda, Ariyanto Imanuel kepada media mengatakan bahwa ia dan keluarganya sangat bangga karena kudanya mendapatkan juara 1 dengan membawa pulang bendera lambang kuda pacu dalam laga Open Turnamen Pacuan Kuda Kapolres SBD Cup pertama yang sangat bergengsi ini.

Hampir 5 tahun turnamen pacuan kuda di Kabupaten SBD berhenti sejak tahun 2017, dan tahun ini dengan inisiatif Polres SBD yang bekerjasama dengan Pordasi SBD dan juga pemerintah Kabupaten SBD mensukseskan kegiatan Open Turnamen Pacuan Kuda Kapolres SBD Cup.

Ini merupakan motivasi bagi kami pencinta kuda pacu untuk memelihara dan merawat kuda dengan baik supaya bisa mendaftarkan kuda pacu untuk berlaga di arena pacuan kuda.

“Semoga ke depannya turnamen pacuan kuda ini tetap berjalan dan tidak ada masalah atau keributan yang terjadi di lapangan maupun di luar lapangan seperti tahun ini,” ujarnya.

Ariyanto juga menyampaikan agar pemerintah Kabupaten SBD tetap mendukung pelaksanaan turnamen pacuan kuda dengan menata stadion arena pacuan kuda ini agar lebih baik lagi.

Sehingga setiap penonton maupun pencinta kuda pacu merasa nyaman saat berada di arena pacuan kuda.

Kalau bisa, Pemerintah Kabupaten SBD harus mengalokasikan dana untuk membangun tribun yang lebih memadai. Semuanya harus dibangun baik pagar tembok, pintu masuk dan juga arena lapangan kuda pacu ditata dengan baik.

“Supaya para pencinta kuda, penonton dan para wisatawan yang ingin menyaksikan dapat merasa nyaman,” tuturnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)