Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Bulan: Januari 2023

Gubernur dan Wagup NTT tiba di Tambolaka

Tambolaka, Kominfo – Gubernur dan Wagup NTT tiba di bandar udara Lede Kalumbang di Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Senin (19/12/22) siang.

Gubernur dan Wakil Gubernur dijemput langsung oleh Bupati SBD, Kornelius Kodi Mete, Wakil Bupati Marthen Christuan Taka, Dandim 1629/SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, Wakapolres SBD, Kompol I Ketut Mastina, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Komisaria Utama Bank NTT, Juvenile Jodjana, dan beberapa pejabat tinggi lainnya.

Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josep A. Naesoi beserta rombongan sempat beristirahat di ruang VIP Bandara Lede Kalumbang, lalu dilanjutkan dengan makan siang di hotel Mario.

Kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dalam rangka perayaan HUT NTT ke-64 di desa Hameli Ate Kecamatan Kodi Utara Kabupaten SBD keesokan harinya 20 Desember 2022.
Perayaan HUT NTT ini dihadiri oleh seluruh Buoatj dan Walikota se-NTT, dengan sponsor utama Bank NTT.
Hingga berita ini diturunkan rombongan Gubernur dan Wakil Gubernur, akan melanjutkan kegiatan penenda tanganan MoU antara PT. Talasi dengan Bank NTT. *** (Octa/002-22).

Kementrian Desa PDTT Serahkan Bantuan Pemerintah Peralatan Antropometri Kit di Dinas Kesehatan SBD

Tambolaka, Kominfo – Sehubungan dengan dilaksanakan pengadaan bantuan pemerintah antropometri kit oleh Kementerian Desa PDTT kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Dr. Dimposma Sihombing, S.Sos., M.AP. selaku Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan secara langsung menyerahkan antropometri kit kepada Pemerintah Daerah Kabupaten SBD di Tambolaka, Senin (12/12/2022).

Sebelum menyerahkan bantuan Direktur PPSBK berpesan kiranya bantuan dapat bermanfaat dalam mengurangi angka stunting serta barang bisa dipelihara dan dipergunakan sebaik-baiknya.

Selain hal tersebut Direktur juga menyampaikan ke depan akan tetap memperhatikan intervensi program/kegiatan di DT khususnya di Sumba Barat Daya di sektor-sektor lain melalui koordinasi yang dilaksanakan Ditjen PPDT.

“Mudah-mudahan dalam jangka waktu dekat RAN PPDT Tahun 2023 akan segera terbit yang ditandatangani oleh Presiden sebagai salah satu bukti keseriusan Kementerian Desa PPDT dan Transmigrasi dalam melaksanakan pembangunan dan kesejahteraan di Desa dan di Daerah Tertinggal” ungkap Dimposma Sihombing.

Bantuan ini diterima secara langsung dan simbolis oleh Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sumba Barat Daya dan turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kesehatan beserta seluruh Kepala Puskesmas Penerima Bantuan.

Wakil Bupati SBD menyampaikan terima kasih atas adanya dukungan dari Kementrian tersebut, dan berharap dapat membantu SBD dalam mempercepat penuruan stunting di SBD.

Christian Taka menjelaskan, SBD seharusnya tidak masuk dalam kategori daerah miskin dan daerah stunting, jika saja masyarakatnya jujur dan iklas menerima titipan dari pendahulu (orang tua dan sesepuh) dan petugas kesehatan dan mau melakukan arahan-arahannya.

Ia menjelaskan, dengan adanya bantuan ini angka stunting di SBD kita harapkan terus mengalami penurunan, berkat kerja keras tenaga kesehatan dan semua pihak di SBD pada bulan Februari yang lalu jumlah angka stunting 13.150 (44,32%), sedangkan hasil timbang pada Agustus menurun menjadi menjadi 8.2170 (24,3%)

“Dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa mampu menangani masalah stunting dan Kesehatan di SBD. Para petugas Kesehatan dapat terbantukan dalam memberikan pelayanan Kesehatan di masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan selama ini kurang lebih 11.000-an anak yang sudah diselamatkan sehingga tinggal 8.000-an yang menjadi fokus penangangan” tutur Chris Taka.

Total bantuan yang diberikan sejumlah 24 unit yang dibagikan kepada 13 Puskesmas Penerima Bantuan. Bantuan dibagikan sebagai dukungan tambahan yang diberikan oleh Direktorat PPSBK kepada lokus prioritas stunting pasca dilaksanakannya Workshop Pencegahan Stunting pada April 2022 lalu.

Setelah acara Penyerahan Bantuan, dilanjutkan dengan Serah Terima Barang Milik Negara (BMN) serta Uji Fungsi Bantuan Peralatan Antropometri Kit. Selanjutnya peralatan ini digunakan untuk pengukuran status gizi yang akurat (gold standard) bagi bayi dan balita sehingga Puskesmas dapat memonitoring angka stunting di wilayahnya.
Diakhir acara dalam sesi penutup, diserahkan cinderamata berupa Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya oleh Wakil Bupati kepada Tim Direktorat PPSBK sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya. *** (Red/001-22).

RSUD Pratama Reda Bolo Mulai Membuka Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Pasien Rujukan

Tambolaka, Kominfo – RSUD Pratama Reda Bolo Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) mulai hari ini Kamis, 1 Desember 2022, membuka pelayanan rawat jalan, rawat inap dan menerima pasien rujukan. RSUD Reda Bolo berkomitmen 1×24 jam siap menerima dan melayani setiap pasien yang datang berobat.

Pasalnya, pada Kamis (1/12/22), Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete meresmikan RSUD Pratama Redabolo, SBD menjadi RSUD tipe D di aula RSUD Desa Watu Kawula Kecamatan Kota Tambolaka, SBD.

Dalam pesannya, Bupati Kornelius Kodi Mete meminta para medis di RSUD Sumba Barat Daya harus memberikam model pelayanan VIP kepada setiap pasien yang datang. Dengan demikian, seorang pasien merasa senang dan nyaman datang berobat di RSUD Reda Bolo SBD karena memperoleh pelayanan luar biasa. Aura positip tersebut akan terus terbawah pasien bersangkutan kepada keluarganya dan menyebar ke masyarakat mewartawakan kebaikan pelayanan para medis RSUD SBD.
Seiring peningkatan status RSUD pratama menjadi RSUD tipe D, maka semangat kerja para medis di RSUD ini harus lebih lagi. Hal itu sejalan dengan keputusan managemen RSUD SBD mulai menerima pelayanan pasien rawat jalan, rawat inap dan pasien rujukan terhitung 1 Desember 2022.

Sebagai Bupati, ia mengaku senang dengan perubahan status RSUD pratama menjadi RSUD tipe D. Hal itu karena perjuangan perubahan status RSUD SBD baru terwujud sekarang. Dengan perubahan status tersebut RSUD Redambolo resmi melayani pasien rawat jalan, rawat inap dan pasien rujukan terhitung sejak 1 Desember 2022. Dengan demikian, Kabupaten SBD saat ini memiliki dua rumah sakit yang melayani pasien yakni RSUD Redabolo dan rumah sakit Karitas Waitabula, SBD.

“Kehadiran rumah sakit ini tidak berarti saling bersaing tetapi justru saling melengkapi dan harus saling bekerjasama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat daerah ini” ungkap Bupati SBD.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kornelius Kodi Mete juga menyaksikan acara perjanjian Kerjasama antara BPJS Kesehatan Cabang Waingapu dengan RSUD redabolo sebagai rumah sakit rujukan tipe D yang dihadiri juga oleh Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten SBD, Mariani V Sebatu.
Sementara itu Direktur RSUD Reda Bolo, dr.Theresia Citra Mila Mesa kepada wartawan mengatakan, pada prinsipnya RSUD SBD siap melaksanakan pelayanan perawatan kepada pasien baik pasien rawat jalan, rawat inap dan pasien rujukan terhitung mulai hari ini, Kamis 1 Desember 2022.

Saat ini, RSUD memiliki 86 tempat tidur dan akan terus diupayakan bertambah ke depannya. Sedangkan dari sisi tenaga medis, RSUD SBD mempunyai tenaga yang cukup memadai baik perawat, bidan, dokter umum maupun dokter ahli seperti dokter ahli penyakit Dalam, ahli Anak, bedah dan lainnya. Dan juga fasilitas pendukung seperti laboratorium dan lain-lain.
Dengan kesiapan tersebut, tegas dokter Citra, RSUD SBD siap melayani perawatan pasien baik pasien rawat jalan, rawat inap dan pasien rujukan.(Octa/002-22).