Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

berita

Bupati SBD Lepas Pelari Maraton di Lapangan Galatama

Tambolaka, Kominfo – Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete melepas secara resmi pelari maraton 300 kilometer yang ditandai dengan mengangkat bendera di Lapanga Galatama depan rumah jabatan Bupati SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/5/2023)

Pelari maraton berjumlah 6 orang yang terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan dengan jarak tempuh 300 kilometer selama 3 hari yang dibagi oleh 6 Pelari maraton dimana satu Pelari maraton harus menempuh jarak 50 kilometer. Pelari maraton start dari lapangan Galatama Tambolaka dan akan finish di Waingapu Kabupaten Sumba Timur pada minggu(21/5/2023).

Pelepasan pelari maraton oleh Bupati SBD disaksikan oleh Wakil Bupati SBD, Marten Crhistian Taka, S.Ip; Asisten Kesejahteraan Rakyat, Christofel Horo, SH; Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Dominggus Bulla, M.Si; para pimpinan perangkat OPD, pelajar siswa-siswi SMK Pancasila dan seluruh tamu undangan.

Bupati SBD, dr. Kornelius dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada WVI yang sudah menghadirkan pelari yang hebat dalam rangka penggalangan dana untuk membangun fasilitas penampung air bersih demi dan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten SBD.

“Tentunya ini merupakan suatu momen yang sangat baik untuk mendukung program pemerintah Kabupaten SBD yakni program tujuh jembatan emas yang termasuk salah satunya adalah Desa berair. Karena ketersediaan air bersih untuk masyarakat Kabupaten SBD masih terbatas, oleh karena itu air merupakan faktor utama untuk mengantarkan masyarakat SBD pada tanah terjanji yaitu “Loda Wee Maringi Pada Wee Malala””, ujarnya.

Area Program Manager WVI Klaster Sumba, Ventia Sabathini E.P kepada media mengatakan bahwa latar belakang diadakan iven ini untuk mendukung visi dan misi pemerintah Kabupaten SBD yakni program tujuh jembatan emas dimana salah satu komponennnya itu adalah ketersediaan air bersih yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat. Karena kebutuhan air bersih sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat khususnya anak balita.

Beberapa waktu yang lalu kami melakukan pendampingan di Desa dan menemukan beberapa anak yang mengalami gizi kurang dan kami memberikan pelayanan yang terbaik, namun ada beberapa anak beberapa anak yang sama sekali belum bisa keluar dari permasalahan gizi tersebut. Setelah ditelusuri ada anak mengalami sakit baik itu diare dan juga ada yang muntaber, dan penyebabnya adalah lingkungan kurang bersih dan juga kekurangan air bersih.

“Sehingga kami berinisiatif untuk penggalangan dana melalui iven lari maraton untuk dapat membangun fasilitas air bersih untuk menunjang kebersihan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat agar anak-anaknya terbebas dari gizi buruk dan juga gizi kurang. Karena kalau mengalami gizi kurang dan buruk, maka anak itu akan masuk dalam kategori sunting”, ungkapnya. *** (MC. Kabupaten SBD/Isto)

Moment HUT ke-16 Jadikan Kabupaten SBD Maju, Berkualitas dan Sejahtera

Kadula, Kominfo – Bupati Kornelius mengatakan momentum peringatan hari ulang tahun yang ke-16 Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) akan lebih memantapkan dan meningkatkan serta memperkokoh tekad menjadikan Kabupaten SBD yang maju, berkualitas, berdaya saing, demokratis dan sejahtera.

“Atas nama pribadi dan seluruh jajaran pemerintah Kabupaten SBD, dirinya mengucapkan selamat dan dirgahayu kepada seluruh masyarakat bumi Loda Wee Maringi Pada Wee Malala,”kata Korneliu saat memimpin Upacara HUT ke16 Kabupaten SBD di halaman kantor Bupati SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (22/5/2023).

Dirinyapun menyampaikan seiring bergantinya waktu, hari, bulan, dan bergantinya tahun tidak terasa Kabupaten SBD telah berusia lebih dari satu dasawarsa. Di mana pada hari ini tanggal 22 mei 2023 Kabupaten SBD memasuki usia 16 tahun.

Tentu dalam rentang waktu tersebut telah banyak energi dan pemikiran yang telah kita dedikasikan untuk membangun Kabupaten SBD di berbagai sektor pembangunan baik fisik maupun non fisik.

Berbagai upaya dan terobosan terus dilaksanakan pemerintah daerah agar percepatan pembangunan di berbagai sektor dapat terwujud. Dari upaya tersebut ada kemajuan yang telah diraih maksimal, namun ada pula agenda pembangunan yang masih belum berjalan dengan optimal.

Hal ini tentunya sangat membutuhkan perhatian kita bersama dalam mewujudkan beberapa agenda pembangunan yang masih belum terlaksana dengan baik.

“Oleh karena itu, di hari ulang tahun Kabupaten SBD yang kita peringati hari ini harus kita jadikan momentum untuk bangkit dan bergerak bersama melangkah ke depan menuju harapan yang dicita-citakan sesuai dengan visi misi pemerintah Kabupaten SBD yang dikemas dalam program strategis tujuh jembatan emas yakni desa berair, desa bercahaya, desa berkecukupan pangan, desa sehat, desa cerdas, desa aman tentram dan desa wisata,” ujarnya.

Melalui kesempatan ini, Bupati SBD mengajak seluruh komponen masyarakat agar memperkokoh persatuan dan integritas kebangsaan di Kabupaten SBD

“Mari kita jadikan keberagaman dan perbedaan sebagai sebuah kekayaan dan kekuatan besar untuk bersama-sama memajukan Kabupaten SBD. Mari kita tingkatkan upaya dan gerakan bersama melakukan perubahan dan terobosan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam mewujudkan pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif (PAUD HI) di Kabupaten SBD.” katanya.

Pengembangan anak usia dini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi mencakup layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan. Upaya pemenuhan kebutuhan anak tersebut melalui perencanaan sistematis dan kerjasama lintas sektor sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak secara optimal agar kelak menjadi anak yang berkualitas, cerdas dan berdaya saing di masa depan.

Oleh karena itu saya menyambut positif terlaksananya pengukuhan bunda literasi Kabupaten SBD sebagai sebuah langkah awal yang baik bagi terbangunnya sinergitas seluruh elemen dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan semangat literasi masyarakat terutama anak usia dini.

“Tentu saya berharap ke depan akan tercipta sinergi yang senantiasa berkelanjutan dan kerja sama yang baik antara perpustakaan dan tim penggerak PKK mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai ke Desa, sebagai upaya dan komitmen bersama menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini,” tuturnya.

Lebih lanjut Bupati SBD mengatakan sebagaimana kita ketahui bersama, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dan Kabupaten SBD sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi prioritas dan perhatian pemerintah pusat untuk menurunkan prevalensi angka stunting. Oleh karena itu, berbagai program dan kegiatan penanganan stunting harus dilaksanakan secara sinergis, melalui pengaktifan peran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat, lembaga keagamaan, dan media.

“Melalui kerja sama yang baik dalam upaya percepatan penurunan stunting, saya berharap Kabupaten SBD dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan. Untuk itu saya mengajak seluruh stakeholder, untuk turut memberikan dukungan melalui aksi nyata di sektor masing-masing dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten SBD,” katanya.

Mari kita kobarkan selalau rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah ini, yang termanifestasi dalam kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas dengan kekuatan dan spirit yang sama, kita akan mampu menyelesaikan berbagai hambatan, tantangan dan persoalan dalam berbagai sektor pembangunan.

Dirinya juga menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten SBD menyambut baik penyelenggaraan turnamen sepak bola pelajar SMA/SMK tingkat Kabupaten SBD. Harapan kita bersama turnamen sepak bola ini dapat melahirkan pemain-pemain muda unggulan dan berbakat yang nantinya akan mewakili Kabupaten SBD. Oleh karena itu, saya berpesan agar pelajar yang ikut bertanding dapat menampilkan permainan terbaik serta dapat menjunjung tinggi sportifitas dalam bertanding.

Hadir dalam acara perayaan HUT ke-16 Kabupaten SBD yakni Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete sebagai inspektur upacara, Wakil Bupati SBD, Marten Crhistian Taka, S.Ip; Sekda Kabupaten SBD, Fransiskus M. Adilalo, S.Sos; para Asisten dan staf ahli Bupati, para pimpinan OPD, para Camat, tokoh masyarakat dan tokoh agama.*** (MC. Kabupaten SBD/Isto)

Wabup SBD Lantik 77 Anggota BPD di Kecamatan Wewewa Tengah

Wewewa Tengah, Kominfo – Wakil Bupati Sumba Barat Daya (Wabup SBD) Marten Crhistian Taka melantik 77 anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kecamatan Wewewa Tenh, Rabu (3/5/2023).

Wakil Bupati SBD, Christian Taka dalam sambutannya mengatakan acara ini merupakan momen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa. Dengan terlantiknya para anggota BPD yang baru, diharapkan lebih meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di Desa sesuai dengan mekanisme yang ditentukan.

“Pelantikan anggota BPD ini merupakan bukti bahwa saudara/i merupakan orang-orang terpilih berdasarkan keterwakilan wilayah” katanya.

Crhistian Taka juga mengatakan, berkenaan dengan hal tersebut, maka saudara/i dipercaya oleh masyarakat sebagai pribadi yang memiliki wawasan, kemampuan mengayomi, bijaksana, penyalur aspirasi dan dapat menjadi mitra kerja yang baik bagi pemerintah Desa.

“Oleh karena itu saya berharap agar saudara/i mampu membuktikan kemampuan tersebut dengan karya dan tugas yang saudara/i emban selama 6 tahun ke depan anggota anggota BPD,”ujarnya.

Sebagai perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan desa, BPD memiliki kedudukan yang penting dalam sistem pemerintahan di Desa.

BPD sebagai mitra kepala Desa untuk membahas rancangan peraturan desa bersama kepala Desa serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa. Di samping itu kehadiran BPD dapat dikatakan juga sebagai bentuk perwujudan desa yang lebih baik.

“Untuk itu, saya berharap dalam melaksanakan tugas selama 6 tahun ke depan harus proporsional dan profesional dengan mengedepankan kepentingan desa daripada kepentingan pribadi dan tetap menjaga keharmonisan, membangun komunikasi yang baik dan selalu bersinergi terhadap semua elemen pemerintahan desa untuk mewujudkan pemerintahan desa yang maju” ujar Wakil Bupati SBD.

Dirinya juga menyampaikan bahwa keberadaan BPD memiliki kedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa bersama pemerintah desa. Dan bisa menjadi wadah atau sarana yang efektif untuk aspirasi masyarakat desa, sehingga dalam proses pembangunan desa, masyarakat dapat berpartisipasi baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

“Selamat kepada seluruh anggota BPD yang baru terlantik hari ini dan selamat menjalankan tugas dengan amanah yang baik. Semoga Tuhan yang maha kuasa senantiasa menuntun dan memberkati kita semua dalam melaksanakan tugas dan pengabdian membangun “Loda Wee Maringi Pada Wee Malala” yang kita cintai” tuturnya.

Turut hadir dalam acara pelantikan anggota BPD di Kecamatan Wewewa Tengah yakni Kapolsek Wewewa Timur, Babinsa dari Koramil 1629-01 Laratama, tokoh masyarakat, rohaniawan pendamping, para kepala Desa dan Penjabat Kepala Desa se-kecamatan dan seluruh anggota BPD terlantik se-kecamatan Wewewa Tengah.(MC. Kabupaten SBD/Isto)

 

Pemda SBD Gerak Cepat Tangani Korban Angin Puting Beliung

Kodi, Kominfo – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Marthen Christian Taka, S. IP., tinjau korban bencana angin puting beliung di desa Ate Dalo, Tanjung Karoso dan Hamba Rande Kecamatan Kodi Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/4/2023).
Wakil Bupati SBD didampingi Kalak BPBD, Samuel Boro, ST., Kasat Pol PP, Umbu Remu Samapaty, Kadis Sosial, Lukas Pati Mone, Camat Kodi, Emanuel Kendu Wela, SE., Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Bonefasius Wungo, S. Sos., Kepala Desa Ate Dalo, Petrus Pati Mone, S. Pd., Gr.

Dalam kesempatan itu Marthen Christian Taka minta pada seluruh tim dari Pemda SBD untuk memastikan kondisi korban bencana, melakukan upaya-upaya cepat dalam memberikan bantuan pada korban bencana puting beliung.

Christian Taka juga minta agar memastikan data korban bencana sehingga data yang dikeluarkan data yang sudah ter-update, karena bencana yang menimpa SBD informasinya sudah sampai ke Provinsi maupun Pusat.

“Saya mengharapkan agar data yang dikeluarkan adalah data-data yang benar valid, tidak merubah data untuk kepentingan sesaat” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan kejadian angin puting beliung merupakan bencana alam yang tidak diduga-duga, sehingga menimbulkan kerusakan yang besar bahkan korban jiwa meninggal dunia.
Lebih lanjut Christian Taka menuturkan segala upaya untuk membantu dan mengevakuasi korban sudah dilakukan dengan baik oleh BPBD, Dinas Sosial, Satpol PP dan Kecamatan, dan bantuan logistik bagi para korban sudah diberikan.

“Tolong kawan-kawan agar mendata dan menyalurkan bantuan dari Dinas Sosial dan juga bantuan kemanusiaan dari lembaga-lembaga peduli kemanusiaan” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kalak BPBD, Samuel Boro, ST., bahwa pihaknya sudah melakukan upaya penanganan cepat mengevakuasi korban dan melakukan pembersihan pohon-pohon yang rubuh akibat diterpa angin puting beliung.

“Dari kemarin (Jumat, 29/4/23) kami sudah ada disini bersama Dinas Sosial, Satpol PP, dan Kecamatan untuk memberikan pertolongan pada para korban” ujar Samuel Boro.
Ia juga mengatakan upaya awal yang dilakukan adalah memberikan pertolongan pada korban yang meninggal dunia, dengan mengantar jenazah ke rumah keluarganya.
Sementara itu Camat Kodi, Emanuel Kendu Wela, SE., mengatakan data terakhir hingga sore ini, jumlah rumah yang rusak akibat angin puting beliung sebanyak 24 rumah yang rusak berat dan 5 yang rusak ringan.
“Korban yang meninggal dunia ada 4 orang, 3 orang meninggal di tempat, 1 orang lagi meninggal di Puskesmas Bondo Kodi. Sedangkan 2 korban lainnya masih di rawat di Rumah Sakit, dan 2 orang lainnya menderita patah kaki yang dilakukan perawatan secara mandiri oleh keluarga” kata Camat Kodi.

Usai meninjau langsung tim satgas yang bertugas di Kodi, Wabup SBD beserta rombongan melayat ke rumah duka dan memberikan bantuan logistik bagi keluarga korban. *** (Octa/002-23)

DANDIM 1629/SBD Tinjau LokasiI Bencana Puting Beliung di Kodi

Kodi, Kominfo – Dandim 1629/SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., tinjau lokasi bencana alam angin putting beliung dan sekaligus memberikan bantuan sosial bagi korban di Desa Ate Dalo Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Minggu (30/4/2023).
Turut mendampingi Dandim 1629/SBD, Danramil 1629-02/Kodi, Kapten Cba. Yan Karel Dedi Mete, para perwira staf Kodim 1629/SDB beserta anggota Koramll 1629/SBD. Saat menemui para korban bencana putting beliung, Dandim juga didampingi kepala desa Ate Dalo.

Dalam upaya meringankan beban para korban, Dandim berkesempatan memberikan bantuan sosial berupa sembako bagi para korban yang rumahnya hancur berantakan. Dandim beserta rombongan juga berkesempatan melayat di rumah duka korban meninggal dunia akibat angina putting beliung.

Kepada para korban dan masyarakat setempat yang hadir, Dandim menuturkan TNI hadir di tengah masyarakat untuk membantu masyarakat baik materil maupun secara moril.

“Untuk saat ini kami membawa paket sembako dan kedepan akan membantu untuk bersama-sama bergotong royong untuk membangun kembali rumah-rumah yang rusak akibat dampak bencana alam puting beliung” jelasnya.

Dandim 1629/SBD, Letkol Cza Novi Kurniawan tengah) saat melihat langsung kondisi rumah warga roboh
Kepada media ini saat dihubungi, Dandim menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga yang meninggal dunia akibat rumahnya tertimpa pohon kelapa yang tumbang. Angin puting beliung ini adalah bencana alam yang tidak bisa dihindari oleh manusia.

“Saya berpesan pada kepala desa dan dibantu oleh masyarakat agar bergotong royong untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak tersebut. Pada saat kejadian hari Jumat yang lalu, Koramil 02/Kodi, Babinsa turun langsung membantu para korban yang tertimpa musibah” ungkapnya.
Letkol Novi Kurniawan menambahkan bantuan sosial dari Kodim 1629/SBD, Koramil 1629-02/Kodi hanya bisa membantu meringankan beban para korban. Ia berharap Pemda SBD membantu perbaikan rumah-rumah warga.

“Saya juga mengajak dinas terkait termasuk BPBD dan Dinas Sosial untuk mendukung para korban melihat apa yang menjadi kebutuhan utamanya. Kepada masyarakat pada umumnya agar terlibat aktif membantu Pemerintah untuk membangun kembali rumah-rumah korban bencana” tambahnya.

Kepada mitra-mitra terkait, organisasi kemanusiaan dan LSM, Dandim juga berharap agar meringankan langkah dan tangannya ikut membantu para korban yang tertimpa musibah. *** (Octa/002-23).-

Wabup SBD Resmikan GKS Jemaat Lete Loko

Kodi Bangedo, Kominfo – Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S. Ip., meresmikan GKS Lete Loko jemaat baru di Kodi Bangedo. Jemaat Lete Loko adalah jemaat cabang yang mekar dari GKS Waikadada. Peresmian jemaat baru ini dilaksanakan dalam acara Pemekaran dan Pentahbisan Pendeta GKS Waikadada calon mekar cabang Lete Loko, di Desa Ana Goka Kecamatan Kodi Bangedo Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur, Jumat (28/4/2023).

GKS Waikadada memekarkan cabang Lete Loko menjadi GKS definitif sekaligus mentahbiskan Vicaris Dominggus Rangga Telingo, S. Th., menjadi Pdt. Dominggus Rangga Telingo, S. Th., menjadi pendeta perdana GKS Lete Loko.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Marthen Christian Taka mengatakan pemekaran GKS Lete Loko sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan pada jemaat yang juga adalah masyarakat SBD.

“Selamat untuk jemaat Lete Loko yang sudah mekar dari GKS Waikadada. Pemekaran ini tentunya bertujuan untuk mendekatkan pelayanan pada jemaat” ungkap Wakil Bupati.
Lebih lanjut Christian Taka menambahkan jemaat adalah masyarakat SBD juga, sehingga Pemda SBD memberi dukungan penuh pemekaran jemaat Lete Loko menjadi jemaat yang mandiri.

Christian Taka minta agar Pendeta, Majelis dan jemaat yang baru agar membangun kemitraan dengan semua pihak sehingga misi utama pelayanan dapat tercapai.
Ibadah pemekaran dan pentahbisan dipimpin oleh Ketua Umum Sinode GKS, Pdt. Marlin Lomi, S.Th., yang dihadiri oleh Sekretaris Umum Sinode GKS, Pdt. Jack Malo Bili, S. Th., dan para Pendeta se-SBD.

Turut hadir dalam acara pemekaran dan pentahbisan GKS Waikadada Wakil bupati SBD, Marthen Christian Taka, S. IP., Kepala Dinas Perikanan, Kabag Humas, anggota DPR RI, Ny. Ratu Wula, mantan Bupati SBD, Markus Dairo Talu, para tokoh gereja dan tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.

Kepada media ini, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S. IP., mengatakan pemekaran cabang Lete Loko menjadi GKS Lete Loko dari gereja induk GKS Waikadada merupakan upaya gereja mendekatkan diri pada jemaat.

“Atas nama Pemda SBD kami mendukung pemekaran cabang Lete Loko menjadi jemaat sendiri yang juga merupakan masyarakat SBD” ungkap nya.
“Gereja adalah alat atau sarana untuk membangun relasi antara jemaat dengan Tuhan, jemaat dengan masyarakatnya. Relasi tidak akan dapat terjalin dengan baik, jika situasi kita tidak dalam keadaan aman, nyaman dan tentram” tutur Chris Taka.

Pergumulan gereja ada banyak termasuk masalah kemiskinan yang ekstrim, Pendidikan, Kesehatan (manusia maupun hewan).“Oleh karena itu gereja harus bermitra dengan pemerintah sehingga secara bersama-sama dapat mengatasi masalah jemaat yang juga adalah masyarakat” jelasnya. *** (Octa/002-23). –

Peletakan Batu Pertama Gereja Paroki St. Maria Homba Karipit

Homba Karipit, Kominfo – Pembangunan gedung Gereja Katolik Paroki ST. Maria Homba Karipit Keuskupan Weetabula resmi dimulai pada Rabu 19 April 2023. Peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja secara resmi dilakukan oleh Pastor Paroki, Uskup Weetabula, Mgr. Edmund Woga, CSsR., tokoh politik Gustaf Tamo Mbapa, Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Marthen Christian Taka, S.IP., dan ketua panitia pembangunan.

Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., yang dihubungi media ini di Desa Homba Karipit Kecamatan Kodi Utara Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur Rabu (19/4/23) siang mengatakan, pembangunan gereja Paroki St. Maria Homba Karipit Keuskupuan Weetabula merupakan sarana untuk mendekatkan diri umat dengan Tuhannya khususnya bagi umat Katolik di Homba Karipit.

Wakil Bupati menuturkan, gereja hendaknya dijadikan sarana tempat umat membangun relasi antar umat dan masyarakat umum dan terutama membangun relasi dengan Tuhan. Dalam hal membangun relasi dengan sesama umat, tentunya mengarah pada bagaimana umat dan masyarakat baik secara pribadi maupun secara kelompok untuk mengatasi sejumlah hambatan dan tantangan yang ada yang ikut mempengaruhi kurangnya perhatian umat dalam membangun relasi dengan Tuhan.

Diantaranya adalah memerangi kemiskinan extrim, stunting, dan sejumlah penyakit lainnya,. Program peningkatan ekonomi umat dengan melihat dari sisi kearifan lokal, entas buta huruf dan bahkan ikut mendukung program pemerintah yang ada serta mengatasi masalah sosial kemasyarakan lainnya.

Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka saat peletakan batu pertama gereja Paroki St. Maria Homba Karipit
“Intinya adalah bagaimana umat berupaya untuk meningkatkan taraf hidupnya yang lebih baik kedepannya” ” ungkap Christian Taka.

Lebih lanjut Chris Taka menjelaskan, dikala taraf hidup umat dan masyarakat sudah membaik tentunya relasi antara umat dengan Tuhan akan berjalan seturut dengan apa yangg termuat dalam firman Tuhan.

Mewakili Pemerintah Daerah, Wakil Bupati SBD ini berharap kehadiran gereja ditengah umat dan masyarakat harus hadir sebagai penghubung untuk membangun iman umat agar bertumbuh seturut dengan kehendak Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja Yang Agung melalui Firmannya, yang dengan demikian relasi umat dengan Tuhan akan semakin bertumbuh dan berkembang, relasi umat dengan Tuhan akan semakin dekat.

Dirinya juga berharap dengan kehadiran gereja akan semakin meningkatkan kualitas iman bagi umat di Homba Karipit secara khusus, Kodi Utara secara umum. Pertumbuhan iman akan disertai dengan perbuatan yang diajarkan oleh Yesus Kristus pemilik gereja yang agung.

“Kehadiran gereja ini agar semakin meningkatkan iman dan perbuatan seperti yang diajarkan Yesus Kristus pemilik gereja yang agung. Karena iman tanpa perbuatan adalah mati, perbuatan tanpa iman adalah mati” pungkasnya. *** (Octa/002-23).-

SBD Raih 6 Emas, 3 Perak dan 2 Perunggu dalam POPDA VI NTT

Kupang, Kominfo – Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) kembali menorehkan prestasinya dalam Kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VI Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2023 dengan meraih 6 medali emas, 3 medali perak dan 2 perunggu, walaupun hanya mengirim atlet sangat terbatas.

Kejuaran POPDA VI provinsi NTT di Kupang yang berlangsung dari tanggal 14 – 18 Maret 2023 kali ini, SBD mendulang emas dari atlet Tinju 3 orang, atlet Wushu dapat 2 medali emas dan 3 medali perak, Kempo 1 medali emas dan 1 perunggu sedangkan untuk cabang Atletik mempersembahkan 1 medali perunggu.

Dari 4 cabang olahraga yang dikirim oleh Dispora SBD dengan seleksi atlet sangat terbatas sebanyak 3 orang dan 1 pelatih, mampu menunjukan prestasi dengan kualitas tinggi dan sangat berkompetitif.

Menurut Kadispora SBD, John Tende, SH., yang dihubungi suarajarmas.com Sabtu (18/3/2023) malam mengatan, bahwa atlet SBD mampu mengukir prestasi gemilang dengan hasil yang sangat spektakuler dan patut diapresiasi karena sudah mengharumkan nama daerah dikanca perlombaan ditingkat provinsi.

Sebagai bukti menurut John Tende, untuk cabang olharaga Wushu mendulang 2 medali emas, 3 perak, Tinju 3 medali emas, Kempo 1 medali emas dan 1 perunggu sedangkan Atletik 1 medali perunggu.

Dalam konfirmasi awak media kepada pelatih Tinju, Dorsina Nace Naslewan, pelatih Wushu, Wempy Naslewan, pelatih Kempo Petrus Bili Malo dan pelatih Atletik Daniel Lede Bili mengatan, pada prinsipnya hasil yang dicapai merupakan kebanggaan warga masyarakat SBD dan medali emas yang dipersembahkan adalah sebuah perjuangan yang sangat kompetitif dan kedepan perlu didukung dengan pendanaan yang berimbang.

Dalam nada yang sama pelatih Kempo Simpai Piet menegaskan, keberhasilan yang dicapai perlu didukung sepenuhnya dengan mengakomodir pengalokasian pengiriman atlet lebih banyak dan pembiayaan yang sangat mendukung sehingga suasana spirit olahraga benar benar mendapat perhatian yang lebih ditingkatkan.

Sementara pelatih Atletik, Daniel Lede Bili mengungkapkan bahwa hasil yang dicapai dengan atlet terbatas perlu disukuri sebagai bagian dari sumbangsi medali kepada loda weemaringi pada weemalala.

Pada kesempatan itu, pelatih Wempy Naslewan menyebutkan total 6 medali emas, 4 perak, 2 perunggu yang dipersembahkan oleh keempat cabor merupakan ajang prestasi POPDA menuju POPNAS Palembang 2023 yang perlu dipersiapkan secara lebih matang untuk mampu bersaing ditingkat nasional.

“Dengan demikian kita sungguh mengharapkan adanya perhatian secara khusus dari Pemda Kabupaten SBD untuk pembiayaan atlet, karena SBD mempunyai banyak potensi atlet yang dimiliki tetapi belum mendapat dukungan penuh dari Pemda” ungkap Wempy.

Lebih lanjut Wempy menjelaskan, ada 9 orang atlet yang dikirim 5 orang dari Wushu, 4 orang dari cabang Tinju, memperoleh emas pertama dari Wushu 1 orang, juara 2 sebanyak 3 orang, sedangkan tinju 3 orang atlet memperoleh medali emas.

Wempy menambahkan hanya SBD yang mengirim atletnya sedikit, sedangkan kabupaten lain mengirim atletnya untuk semua cabang olahraga. Jumlah atlet yang dikirim sebanyak 32 orang untuk cabang Tinju dan Wushu, demikian pula dengan cabang olahraga lainnya, sedangkan SBD hanya mengirim 9 atlet untuk cabang Tinju dan Wushu, bahkan ada atlet yang biayanya ditanggung sendiri, sehingga untuk sampai ke Kupang menggunakan tranposrtasi laut, karena menggunakan biaya sendiri.

Kadispora SBD, John Tende, SH., (kiri depan) saat menyaksikan langsung atlet SBD bertanding
Untuk diketahui, POPDA VI NTT Tahun 2023 resmi digulirkan di Kota Kupang, diikuti 1.006 atlet, sekaligus menjadi ajang seleksi atlet pelajar untuk mewakili NTT pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional atau POPNAS ke-16, Agustus 2023 di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Even tahunan yang berlangsung sejak 14-18 Maret 2023 di Kota Kupang ini, resmi dibuka oleh Plt. Sekda NTT Yohana Lisapaly di GOR Flobamora Oepoi Kupang pada, Selasa (14/03/2023) pagi.

“Pekan olahraga pelajar Daerah atau Popda keenam Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan ajang seleksi atlet untuk mendapatkan atlet berprestasi yang selanjutnya dipersiapkan secara khusus dan intens untuk mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional ke enam belas di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan,” ucap Plt. Sekda NTT di GOR Flobamora Oepoi Kupang, saat membuka Pelaksanaan Popda VI, Selasa (14/03/2023). *** (Dens/011-23).-

Formasi TPPO SBD Keluarkan Rekomendasi Penanganan TPPO

 Tambolaka, Kominfo – Setelah melakukan workshop dari tanggal 9 sampai 11 Maret 2023 yang difasilitasi oleh VIVAT Indonesia dan Yayasan Pengembangan Kemanusiaan (YPK) Donders yang didukung oleh Zero Human Trafficking Networking (ZHTN) dan Mensen Met ee Missie (MM), di aula Rumah Perlindungan D’Sos, Jln Lukas Dairo Bili, Desa Weelonda Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Forum Masyarakat Sipil Tindak Pidana Perdagangan Orang Sumba Barat Daya (FORMASI TPPO SBD) dengan ini menyatakan bahwa TPPO merupakan kejahatan kemanusiaan dan oleh karena itu harus segera dihapus dari bumi merapu Sumba.
Menyikapi hal tersebut FORMASI TTPO SBD mengeluarkan 10 rekomendasi sebagai langkah-langkah untuk mendukung dan mereaslisasikan upaya pencegahan TPPO di SBD, adapun rekemonedasi tersebut:

1) Pemerintah SBD untuk segera merevisi dan mengawali implementasi Peraturan Daerah (PERDA) tentang TPPO. 2) Pemerintah Kabupaten SBD untuk segera mengoptimalkan fungsi dan peran PJTKI yang resmi terdaftar di SBD. 3) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten SBD agar melakukan evaluasi revitalisasi dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang PJTKI yang resmi terdaftar di SBD.

4) Dinas Tenaga Kerja SBD agar segera mengoptimalkan peran dan fungsi Balai balai Latihan Kerja (BLK) yang berada di seluruh wilayah SBD. 5) Pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten SBD agar merencanakan anggaran belanja desa hingga kabupaten yang khusus dialokasikan untuk program-program strategis bagi para penyintas TPPO dan Purna Migran. 6) Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, LSM dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk bersama-sama merevitalisasi warisan warisan adiluhung budaya Sumba yang memberikan perlindungan kepada korban TPPO.
7) Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi-organisasi Masyarakat Sipil untuk bersama-sama melakukan kajian-kajian secara mendalam atas pesta-pesta adat khususnya yang melanggengkan kemiskinan dan kemelaratan dan menerbitkan PERDA terkait hal tersebut. 8) Lembaga-lembaga Agama, LSM, OMS dan Yayasan-yayasan Peduli TPPO agar mendirikan dan atau mengoptimalkan Rumah Aman yang dikelola secara kolaboratif di wilayah SBD.

9) Lembaga-lembaga pendidikan formal mulai dari tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi di SBD agar menjadikan lembaga-lembaga sebagai Rumah Perlindungan bagi semua peserta didik dan para pendidik. 10) Formasi TPPO SBD sadar penuh bahwa deklarasi dan rekomendasi rekomendasi ini merupakan komitmen moral dan iman yang meneguhkan mereka untuk berjalan berjuang dan bekerja bahu membahu menuju masa depan tanpa bajual sesama.
Untuk diketahui 10 rekomendasi ini direncanakan akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten SBD agar di tindak lanjuti. Selain iru diharapkan juga peran masing-masing peserta yang terdiri dari Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan, Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi-organisasi Masyarakat Sipil untuk bersama-sama menindak lanjuti dengan terus memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat (akar rumput). *** (Octa/002-23).-

Wabub SBD Apresiasi Badan Karantina Pertanian Kupang

Tambolaka, Kominfo – Dalam rangka mengantisipasi penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) dan Luffy Skin Disease (LSD) yang menyerang Indonesia saat ini, Kemnetrian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian, lebih khusus Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengawasan dan Penindakan serta Building Service Excellence (membangun pelayanan prima) di Hotel Ela, Jl. Sapurata Wee Tobula, Desa Kalena Wanno Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/3/2023).

Rapat Koordinasi dibuka dengan resmi oleh Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., yang dihadiri oleh Staf khusus Menteri Pertanian Bidang Informasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, SE.,. Kepala badan karantina Pertanian kementerian Pertanian yang diwakili oleh pusat kepatuhan kerjasama dan informasi perkarantina, biro umum dan pengadaan badan karantina pertanian kementerian pertanian, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Kupang, jajaran Dinas Pertanian dan Peternakan se-SBD., Jajaran Kepolisian Resort dan TNI sesumba serta seluruh peserta Rakor dari berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, mempertahankan wilayah NTT dari masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumping skin disease (LSD) yang mengancam peternakan sapi dan kerbau sebagai unggulan potensi wilayah dan kebanggaan masyarakat.

Turut mengawal gerakan tiga kali ekspor dan menstimulus petani-petani milenial untuk menggali potensi dan menghasilkan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dikembangkan.

Menginisiasi kolaborasi unsur terkait dalam pentahelix sebagai bentuk sinergisitas dan komitmen mengatasi permasalahan penyakit strategis.

“Melalui kesempatan ini saya mengajak seluruh masyarakat komponen instansi terkait di manapun berada agar mendukung pemerintah dan bersama Badan Karantina Pertanian mempertahankan zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Luffy Skin Disease (LSD) demi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional” ungkapnya.

Christian Taka mengatakan Pulau Sumba dikenal sebagai gudang ternak unggulan seperti kuda sandelwood, sapi ongol, dan kerbau oleh karena itu keunggulan komparatif ini harus terus dipertahankan sebagai suatu aset yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat di Sumba khususnya.

Berbagai persoalan tentunya dihadapi dalam upaya mempertahankan keunggulan ini salah satunya adalah kekhawatiran menurunnya populasi ternak unggulan tersebut disebabkan oleh adanya wabah penyakit dan tidak terkontrolnya pengeluaran lalu lintas ternak antar pulau.

Pengeluaran ternak antar pulau terbesar melalui exit point di pelabuhan Weekelo SBD dan selebihnya melalui pelabuhan Waingapu Sumba Timur. Unsur adat dan budaya Sumba juga sangat membutuhkan ternak sapi dan babi.

“Melalui kegiatan ini saya mengharapkan, dihasilkan suatu rumusan hasil yang dapat diterapkan sehingga meningkatkan kewaspadaan kita terhadap seluruh potensi ancaman hama penyakit menular berbahaya” harapnya.

Sebelumnya Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Yulius Umbu Hunggar dalam sambutannya mengatakan diselenggarakannya Rapat Koordinasi di Sumba karena mempunyai daya tarik yang luar biasa, transportasi udaranya lancar.
Sumba terkenal dengan sapi ongolnya, kuda sandalwood yang perlu kita lakukan pengawasan agar tidak terkena PMK. NTT saat ini merupakan zona hijau yang tanpa kasus PMK dan LSD.

“Ada 6 sentra produksi populasi ternak besar di Indonesia, tinggal NTT yang selamat. Dampaknya ternak potong di NTT menjadi primadona untuk seluruh penjuru tanah air” ujarnya.
Yulius menjelaskan ternak potong dari NTT sudah dikirim sampai ke Sumatera, Pekanbaru, Jakarta, Kalimantan dan Sulawesi Selatan. NTT saat ini masuk dalam kategori zona hijau (bebas historis, tanpa kasus, tanpa vaksinasi), sehingga ternak potong dari Sumba bisa di ekspor ke luar negeri.

Untuk diketahui Rapat Koordinasi Balai Karantina ini diselenggarakan selama 3 hari dengan narasumber dari Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Informasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, SE., Kasat Reskrim Polres Sumba Barat, Iptu Donatus Sare, SH.,Mh., Koordinator Kepatuhan Pusat KKIP Barantan, Karsad STP. *** (Octa/002-23).-