Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

berita

Hari Kesaktian Pancasila, Pemda SBD Serahkan 4 Mesin Pencacah Rumput Kepada Kelompok Tani

Tambolaka, Kominfo – Upacara Hari Kesaktian Pancasila Pemda Sumba Barat Daya (SBD) ditandai dengan penyerahan 4 mesin pencacah rumput dari Dinas Peternakan SBD. Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete didampingi Kadis Peternakan SBD, Dandim 1629/SBD dan Kapolres SBD secara resmi menyerahkan pada 4 kelompok tani di halaman kantor Bupati SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/10/2022).Bupati berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat membantu para petani dan peternak untuk mengembangkan ekonomi keluarganya, dirinya berpesan agar bantuan tersebut dapat digunakan sebaik mungkin dan dirawat sehingga seluruh anggota kelompok dapat menikmatinya.Hadir dalam upacara hari kesaktian Pancasila yakni Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, S.IK, SH,MH., Dandim 1629 SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., Wadayon Satbrimobda NTT Pelopor SBD, Sekda SBD, Fransiskus M. Adilalo, S.Sos., para pimpinan OPD, para tamu undangan dan seluruh peserta upacara.

Bupati SBD, dr. Kornelius selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengatakan pertama-tama marilah senantiasa kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya, kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai Ideologi dan filsafah hidup berbangsa dan bernegara.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama yang berbeda-beda. Atas dasar inilah para pendiri negara merumuskan sebuah filsafah bangsa yaitu Pancasila yang membungkus nilai-nilai perbedaan menjadi sebuah satu kesatuan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara yang dengan saat ini dan untuk selama-lamanya menjadi filsafah dan pedoman hidup bangsa Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut Bupati SBD menyampaikan bahwa Pancasila sebagai sebuah ideologi semestinya diamalkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi landasan nilai dan prinsip yang terus mengalir bagi setiap generasi. Namun akhir-akhir ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan oleh sebagian masyarakat Indonesia, padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
Pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan semakin menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antara sesama, memiliki sikap yang toleran, mengikis kebencian serta menghindarkan kita dari sikap anarkis.
“Refleksi nilai-nilai Pancasila ini juga strategis untuk membangkitkan dan menanamkan rasa kebhinekaan pada semua warga masyarakat tanpa memandang perbedaan suku, agama, budaya dan status sosialnya. Sehingga founding fathers bangsa telah membuat “pilihan cerdas” dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,” ujarnya.

Bupati SBD juga menuturkan sebagai generasi penerus kita harus komitmen dan konsisten meneruskan cita-cita luhur para pendiri bangsa, yaitu dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar segala sikap, tingkah laku, dan pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam kerangka negara Kesatuan Republik Indonesia ber “Bhinneka Tunggal Ika”.

Melalui momentum Hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati hari ini, saya mengajak seluruh elemen masyarakat dan aparatur sipil negara untuk menjadikan Pancasila sebagai pemersatu untuk memelihara dan menjadi spirit membangun Kabupaten SBD sesuai dengan kebijakan strategis daerah yang dikemas dalam program tujuh jembatan emas yakni “Desa bercahaya, Desa berair, desa berkecukupan pangan, desa sehat, Desa cerdas, desa aman tentram dan desa wisata demi terwujudnya masyarakat SBD yang maju, berkualitas, berdaya saing, demokratis dan sejahtera,” tuturnya.
Usai pelaksanaan upacara Hari Kesaktian *** (Isto/005-22).

TNI AU Gelar Bhakti Sosial Operasi Katarak di SBD

Tambolaka, Kominfo – TNI Angkatan Udara (AU) Eltari Kupang melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak serentak di Wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang diselenggarakan oleh TNI-AU, Jumat (29/9/2022) di RSUD Pratama Reda Bolo, Desa Watukawula, Kec. Kota Tambolaka, Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur.

Hadir dalam kegiatan pelaksanaan Launching Bhakti Sosial Operasi Katarak serentak tersebut Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Dandim 1629/SBD, Letkol Czi Novi Kurniawan ST., Letkol Kes Ahmad R. Ritonga TNI AU II Eltari Kupang, Danpos TNI-AU Kota Tambolaka Lettu Kes Widodo, Kapolres SBD yang diwakili oleh AKP Gd Uliana, Direktur RSUD Pratama Reda Bolo dr. Theresia Citra Mila Mesa, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo dan masyarakat yang melaksanakan Operasi Katarak.

Adapun petugas yang melaksanakan operasi katarak terdiri atas Dokter Spesialis Perdami Sulawesi Selatan 2 Orang, Dokter Umum 6 orang dan Perawat 1 orang untuk memberikan pelayanan operasi bagi 25 orang pasien yang dianggap sangat emergency.

Dalam kesempatan itu Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengucapkan terima kasih kepada TNI AU yang sudah memperhatikan masyarakat Provinsi NTT khususnya Kabupaten SBD yang sudah membantu meringankan beban masyarakat untuk melaksanakan Operasi Katarak secara serentak.
“Masyarakat SBD masih banyak yang menghidap penyakit mata katarak dan jumlah masyarakat penderita mata Katarak yang sudah mendaftar sebanyak 205 orang tetapi yang akan siap di operasi sebanyak 25 orang” ungkapnya.

Bupati SBD menjelaskan penyakit mata katarak dapat menimpa setiap orang baik usia lanjut maupun yang masih usia produktif.
“Terima kasih banyak TNI sudah membantu masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah terjangkau dan Pemda sangat menyambut baik apa yang sudah TNI lakukan dengan melalui Bhakti Sosial Katarak ini sehingga dapat menekan angka kebutaan yang diakibatkan oleh katarak” tuturnya.
Untuk diktehui kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak merupakan Program TNI-AU dalam Rangka Memperingati Hari Bhakti TNI-AU yang Ke-76 untuk membantu meringankan beban masyarakat untuk melaksanakan Operasi Mata Katarak.
Kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak di bagi menjadi beberapa titik yaitu 22 Kabupaten/Kota seluruh Wilayah Provinsi NTT. Masyarakat SBD sangat antusias mengikuti Bhakti Sosial Operasi Katarak yang dilakukan oleh TNI AU dan sangat meringankan beban masyarakat yang menghidap Penyakit Mata Katarak.

Sebelumnya Danpos TNI-AU Kota Tambolaka Lettu Kes Widodo, mengatakan melihat respon masyarakat yang sangat tinggi, pihaknya akan mengupayakan agar pelaksanaan oeprasi katarak dapat diselenggarakan pada waktu mendatang.
“Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi, TNI AU akan mengupayakan agar segera dilakukan lagi operasi katarak di Pulau Sumba (4 kabupaten), sehingga dapat terlayani semua masyarakat yang terkena katarak” ujarnya.

Sementara itu Direktur RSU Pratama Reda Bolo, dr. Theresia Citra Mila Mesa, mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan bakti sosial TNI AU dalam melaksanakan operasi katarak di SBD. RSU Reda Bolo akan menyiapkan tempat untuk pelaksanaan operasi tersebut.
“Jika ada pasien yang harus oipname, kami siap membantu sehingga pelaksanaan operasi katarak tersebut dapat berjalan dengan baik dan masyarakat SBD mendapat pelayanan yang baik juga” ungkapnya. *** (Octa/002-22).

Pemda SBD Akan Beri Bantuan 1 Milyar 80 Juta Bagi Pembangunan Kampung Adar Wainyapu

Kodi, Kominfo – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete akan memberikan bantuan dana bagi pembangunan Kembali kampung adat Wainyapu yang menjadi korban musibah kebakaran pada Selasa (20/9/2022) yang lalu sehingga menyebabkan 25 unit rumah kampung adat habis terbakar dan 29 unit bahan material rumah yang akan dibangun ikut terbakar.
Bupati SBD dalam kesempatan itu menyampaikan Pemerintah SBD turut merasakan duka bersama warga masyarakat Wainyapu. Oleh karena itu Pemerintah akan memberikan bantuan bencana alam kepada rumah adat yang terkena musibah tersebut sebesar Rp 20 juta/rumah adat.

“Jadi 54 rumah itu akan kita dukung sama semua, jadi yang bangun rumah itu sebagai orang Kodi, kita harus ambil bagian sama-sama. Ini ada pantia, ditengah-tengah kemiskinan kita semua, mudah-mudahan dana bantuan itu kita keluarkan, saya berharap agar bantuan ini jangan menjadi sumber pemicu untuk kita masuk dalam pencobaan” jelasnya
Sebelumnya, dalam laporan Ketua Panitia Pemulihan dan Pembangunan Rumah Adat Kampung Wainyapu, Andreas Jaka Mere, A.Md., mengatakan musibah kebakaran yang menimpa Kampung Adat Wainyapu menyebabkan 25 rumah hangus terbakar, 29 unit bahan material rumah yang akan dibangun habis dilahap api dan 65 unit batu kubur megalitik ikut terbakar dan menyebabkan sebagian besar terbelah sehingga tulang belulang leluhur menjadi pemandangan yang sangat mengerikan.
“Di kampung Wainyapu ada 12 suku/kabisu dalam satu area dan ada 8 kampung yang terdampak secara langsung dari musibah kebakaran tersebut” katanya.

Asal muasal api dari rumah yang tidak berpenghuni (Uma Kahumbu/Rumah Katupat) dan kejadian terjadi sekitar pukul 01.20 Wita dinihari. Dari seluruh rumah yang terbakar yang berpenghuni ada 5 unit rumah.
Untuk diketahui 12 suku/kabisu berkumpul Bersama dan menyepakati pembangunan dan pemulihan rumah adat kampung Wainyapu dengan menggelar acara doa bersama secara gereja dan budaya marapu. Tampak Romo dan Pendeta memipin ibadah singkat saat pertemuan tersebut, dan bagi keluarga yang masih Bergama Marapu melakukan ritual adatnya sendiri, sehingga adanya kesejukan dari keyakinan baik keagamaan maupun aliran kepercayaan.

Bupati Bersama rombongan sempat melihat langsung kondisi kampung adat Wainyapu yang sudah rata dengan tanah dan batu kubur yang rusak menjadi suatu pemandangan yang menyedihkan. *** (Octa/002-22).-

Desiminasi Hasil Pengkajian Kasus Kematian Maternal dan Perinatal di SBD

Tambolaka, Kominfo – Kegiatan dibuka dengan resmi oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete yang dihadiri oleh DPRD SBD, Dinas Kesehatan dan beberapa OPD terkait, Ketua Pokja AKI/AKB, dokter RS Karitas Weetabula, Camat Kodi Balaghar, Kodi, Wewewa Selatan, Wewewa Timur dan Loura, Kepala Puskesmas, tokoh agama, insan pers dan MOMENTUM.

Dalam sambutannya Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete menyambut baik upaya bersama pemerintah, MOMENTUM bersama stake holder laiinya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Dirinya berharap dengan adanya kerja sama antar lintas sektor ini dapat menekan angka kematian ibu dan bayi sesuai dengan program Pemda SDB Desa Sehat. Keterbatasan SDM di desa-desa merupakan hal yang perlu mendapat perhatian Bersama.

“Masalah yang kita hadapi adalah SDM masyarakat di tingkat bawah, peran kita semua baik tenaga Kesehatan, pemerintah desa, tokoh agama memberi pemahaman pada ibu hamil dan menyusui untuk selalu mengontrol kesehatannya di Puskesmas, RS maupun bidan” ungkap Bupati SBD.

Bupati SBD minta agar ibu hamil dan menyusui selalu diingatkan untuk selalu mengontrol Kesehatan ibu dan bayinya di tempat pelayanan Kesehatan. Tingginya kasus kematian Ibu (4 orang) dan bayi (28 orang) di tahun 2022 ini menjadi perhatian bersama.

Hal senada juga disampaikan oleh Senior Program Manajer MOMENTUM kluster Sumba, dr. Tenggudai Littik, bahwa pemahaman oleh ibu-ibu hamil dan menyusui masih rendah, sehingga lebih mempercayakan proses persalinannya melalui dukun beranak.

MOMENTUM yang sedang mendampingi 22 kabupaten di NTT (termasuk 4 kabupaten di Sumba) membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas Kesehatan. Masalah yang dihadapi di SBD adalah masalah keterlembatan ibu hamil dalam mengetahui tanda-tanda bahaya. Resiko kematian ibu dan bayi itu akibat bahaya.

“Jadi fokus kita ke yang beresiko, karena kalau melahirkan normal, ibu sehat dan bayi sehat, maka tidak ada resiko meninggal. Di SBD tahun 2021 kasus kematian ibu ada 14 orang, kita harus mencegah jangan sampai bertambah lagi, di tahun 2022 ini sudah 3 orang ibu hamil yang meninggal dunia” ungkap dr. Teda sapaan akrab Senior Program Manajer MOMENTUM pada media ini.

Dokter Teda menambahkan Pemerintah Pusat sampai Daerah sudah berupaya keras menekan angka kematian ibu dan bayi ini dengan mengeluarkan banyak regulasi dan didukung dengan kebijakan anggaran.

“Puskesmas dan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah sudah bisa menginput kebutuhannya lewat aplikasi. Ini adalah kemajuan perencanaan dan penganggaran modern. Hanya dalam pelaksanaannya di tingkat desa lalu di aspek masyarakatnya ini yang perlu terus diperbaiki” jelasnya.

Pelaksanaan audit kematian ibu dan bayi melalui suatu proses yang Panjang, saat ini di SBD merupakan proses penghujung. Sejak adanya kematian langsung diaudit oleh bidan dan diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk divalidasi (klarifikasi) agar kronologisnya tepat, dipastikan dokter memberikan diagnosa.

“Di SBD, setiap 3 bulan akan dilakukan audit, dari hasil audit tersebut dikaji oleh dokter spesialis dari Waibakul Sumba Tengah (pengkaji eksternal) apabila kematian tersebut terjadi di RS Karitas atau Puskesmas. Jadi prosedur/aturan mengkaji sudah ditetapkan oleh nasional dengan standar internasional. Jadi SBD sudah melakukan prosedur internasional, tidak asal mengkaji ” jelasnya.

Dokter Teda menjelaskan pertemuan hari ini untuk menetapkan rekomendasi agar Pemerintah Kabupaten mengetahui kondisi kematian ibu dan bayi di SBD untuk ditindak lanjuti. Dirinya berharap agar pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat sendiri merespon hasil desiminasi saat ini, agar secara bersama-sama menekan angka kematian ibu dan bayi di SBD.

Hingga berita ini diturunkan kegiatan Desiminasi Hasil Pengkajian Kasus Kematian Maternal dan Perinatal masih berlanjut dan akan dilakukan diskusi kelompok untuk membahas keterlambatan 1 (terlambat mengambil keputusan dari keluarga/komunitas), Terlambat 2 (terlambat mencapai faskes/masalah transportasi) dan Terlambat 3 (terlambat penanganan dari fasilitas Kesehatan). *** (Octa/002-22).-

Bupati SBD Lantik 156 ASN Profesi Guru Tingkat TK s/& Tingkat SMP

Tambolaka, Kominfo – Bupati Sumba Barat Daya (SBD) dr. Kornelius Kodi Mete melantik 156 ASN profesi guru mulai dari tingkat Kepala Sekolah TK/PAUD, SD, SMP dan pengawas sekolah se-Kabupaten SBD.

Pelantikan bertempat di lopo rumah jabatan Bupati Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (26/9/2022).

Hadir dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pengawas SD, Pengawas SMP, Kepala PAUD, Kepala TK, Kepala SD dan Kepala SMP Negeri dan Swasta lingkup Kabupaten SBD.

Yakni Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., Ketua DPRD SBD, Rudolf Radu Holo., Wakil Ketua I DPRD SBD, Syamsi P. Golo, ST., Sekda Kabupaten SBD, Fransiskus M. Adilalo, S.Sos., Ketua TP PKK, Ny. Margaretha Tatik W. Mete., beberapa pimpinan OPD, Tokoh Agama dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati SBD, dr. Kornelius mengatakan, pengawas dan kepala sekolah yang baru terlantik agar membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang profesional, orang yang layak dipercaya memegang tugas sebagai pengawas dan kepala sekolah.

Proses promosi dan mutasi jabatan kepala sekolah dilakukan setelah melalui penilaian oleh tim Baperjaka terhadap kinerja saudara selama ini.

“Oleh karena itu, tunjukkanlah jiwa kepemimpinan saudara-saudari di dalam mengelola sekolah. Saudara saudari dituntut untuk memahami bidang tugas secara baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati SBD menjelaskan bahwa Pengawas sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam penyelenggaraan Pendidikan.

Pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan yang mencakup pengawasan di bidang akademik dan manajerial.

Jabatan kepala sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam penyelenggaraan Pendidikan. Kepala sekolah dituntut harus memfokuskan diri dalam memikirkan upaya untuk mengembangkan sekolah dipimpinnya.

“Ketertiban administrasi, pengelolaan keuangan, pengelolaan SDM dan hal pengelolaan asset harus dilakukan secara berkesinambungan. Dalam proses pelayanan public kita harus mengedepankan transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme,” tuturnya.

Selain pengambilan sumpah jabatan, dalam acara pelantikan pengawas dan kepala sekolah tersebut juga dilakukan penanda tanganan pakta integritas oleh pengawas dan kepala sekolah terlantik. *** (MC. Kabupaten SBD/Octa/Isto/toeb)

Forum Anak Desa Pogotena Bersama Yayasan Satunama Bersihkan Sampah

Omba Komi, Kominfo – Forum Anak Desa Pogotena Kecamatan Loura Sumba Barat Daya bersama yayasan Satunama membersihkan sampah agar lingkungan bebas dari sampah plastik yang telah mengganggu kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini sangat didukung pula oleh Pemerintah Desa Pogotena karena dapat menjadi wadah berpartisipasi dan berorganisasi anak-anak desa tersebut.

Sedangkan Forum Anak Desa Pogotena dibentuk pada bulan Agustus lalu oleh Yayasan Satunama yang didukung oleh William and Lily Foundation (WLF).

Kepengurusan Forum Anak ini berjenjang dari Forum Anak Desa, Forum Anak Kecamatan, Forum Anak Kabupaten, Forum Anak Provinsi dan Forum Anak Nasional.

Salah satu program kerja Forum Anak Desa Pogotena adalah kerja bakti membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar perumahan BTN dan Pasar Oba Komi.

Diketahui, bahu jalan sekitar perumahan BTN yang berada di wilayah Desa Pogotena, Kecamatan Loura seolah dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir sampah plastik.

Tumpukan sampah yang berserakan di bahu jalan menuju perumahan BTN dan pasar Omba Komi itu dinilai telah mengganggu kesehatan pengguna jalan dan masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah plastik tersebut.

Koordinator Lapangan Yayasan Satunama Yogyakarta, Dimas Ariyanto mengatakan, program Forum Anak Desa Pogotena ini gayung bersambut dengan Gerakan peduli sampah yang digagas dan dilakukan oleh Pemerintah Desa Pogotena.

Forum Anak Desa Pogotena ingin mengembangkan kegiatan-kegiatan yang edukatif sehingga anak-anak desa Pogotena memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan persoalan yang disekitarnya.

“Dengan adanya Gerakan bersama ini diharapkan persoalan sampah dapat diatasi bersama-sama,” ujarnya pada media, Rabu (28/9/2022).

Dimas menyebut kepedulian anak-anak yang tergabung dalam forum itu dikarenakan rasa kekecewaan dan gelisah dalam melihat tumpukan sampah plastik yang membusuk yang sudah menghiasi bahu jalan di wilayah Desa Pogotena.

“Anak-anak gelisah dan resah karena tidak ada yang mempedulikan sampah-sampah yang dapat menjadi sarang penyakit dan mereka menjadi kelompok rentan yang mudah terserang penyakit,” katanya.

Lebih lanjut, Dimas menuturkan, Forum Anak Desa Pogotena berkeinginan memiliki wilayah desa yang sehat, asri, bersih dan nyaman dalam menghirup udara segar di wilayah desa tersebut.

Sayangnya, ada oknum yang tidak bertanggung jawab dalam membuang sampah di wilayah desa Pogotena hingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Mereka ingin memiliki wilayah yang sehat, asri, bersih dan indah dipandang mata. Mereka ingin lingkungan yang dapat mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Dimas mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan dan mengelola sampah. Pemerintah desa sangat menyambut baik program kerja Forum Anak Desa Pogotena ini.

“Dengan adanya kegiatan ini, Forum Anak Desa Pogotena berharap mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa, masyarakat dan stakeholder lainnya. Sehingga wadah partisipasi dan organisasi ini sungguh-sungguh memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak,” tuturnya.

Bahkan dapat ambil bagian pula dalam mengurangi persoalan anak seperti kenakalan remaja, kekurangan gizi anak, pacaran yang tidak sehat, pernikahan usia anak, kebiasaan merokok dan miras, dan lain-lainnya. *** (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)

Bupati SBD Sambut Kehadiran Mahasiswa Brawijaya Malang dan Undana Kupang

Ana Engge,– Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete menyambut secara baik atas kehadiran mahasiswa Universitas Brawijaya Malang dan Undana Kupang yang akan memulai PKL di Desa Ana Engge Kecamatan Kodi Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (24/9/2022).

Kegiatan mahasiswa PKL ini berlangsung selama 2 bulan dengan mempraktekkan teknik cara mengolah lahan, penanaman jagung hibrida sampai masa panen kepada kelompok tani masyarakat Desa Ana Engge. Setelah lahan itu selesai dipersiapkan, tibalah waktunya untuk ditanami bibit jagung yang dilangsungkan oleh kelompok tani Laiko Ole dengan penanaman perdana jagung hibrida.

Penanaman perdana jagung hibrida ini diikuti oleh Bupati SBD bersama mahasiswa PKL, tim MF dari kampus Universitas Brawijaya Malang dan Undana Kupang, penyuluh pertanian, ketua kelompok tani Laiko Ole dan anggota kelompok.

Turut hadir mendampingi Bupati SBD, Dandim 1629 SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., Kadis Kominfo SBD, drh. Rihimeha A. Praing, MP., Kadis Perikanan SBD, Ir. Yohanes Frin Tuka., Kadis Peternakan SBD, Kabag Ekonomi SBD, Kapolsek wilayah Kodi, Camat Kodi dan Kepala Desa Ana Engge.

Dalam sambutan Bupati SBD, dr. Kornelius mengatakan, kolaborasi kemitraan antar lembaga ini guna melihat kehidupan para petani dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan ketersediaan pangan untuk masyarakat Kabupaten SBD khususnya Desa Ana Engge.

Dirinya merasa bangga kepada tim MF dari dua Universitas yang dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan salah satu program tujuh jembatan emas, yakni desa berkecukupan pangan.

“Saya sangat bersyukur atas kedatangan tim MF dari kedua Universitas ini, tentunya dapa membantu pemerintah dalam menyukseskan salah satu program tujuh jembatan emas yakni desa berkecukupan pangan,” ujarnya.

Bupati SBD juga mengapresiasi atas kehadiran sejumlah mahasiswa dari Universitas Brawijaya dan juga Undana Kupang yang akan melakukan PKL di Desa Ana Engge selama beberapa bulan ke depan.

Lebih Bupati SBD mengatakan bahwa kedepannya masyarakat petani Desa Ana Engge tidak akan kesulitan dalam melakukan perawatan pada tanaman jagung sampai musim panen tiba. Sehingga masyarakat Desa Ana Engge untuk menyambut baik program ini dan memanfaatkan kesempatan belajar bersama tim MF dan mahasiswa dari kedua Universitas yang melakukan PKL di Desa Ana Engge.

“Terima kasih, atas kehadiran adik-adik mahasiswa yang telah melakukan PKL di Desa Ana Engge yang dapat membantu masyarakat petani di Desa Ana Engge dalam menyukses program TJPS ini dan menerapkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka,” tuturnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Desa Ana Engge dengan mengajak seluruh para petani untuk bersama-sama belajar tentang pola kemitraan cara baru yang diterapkan oleh adik-adik mahasiswa dan pada akhirnya kita mendapatkan sebuah hasil yang maksimal.

“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa, para penyuluh pendamping dengan segala perjuangan untuk persiapan dalam rangka tanam perdana jagung hibrida hari ini yang sudah dipersiapkan kurang lebih selama 3 hari dapat berjalan dengan baik,” ujarnya. 

DANDIM 1629/SBD DAMPINGI BUPATI TANAM JAGUNG

Kodi-SJ…………. Dandim 1629 Sumba Barat Daya (SBD), Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., mendampingi Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete tanam jagung Hibrida Varietas 0`1 dalam Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT.

Program yang dilaksanakan di Desa Ana Engge Kecamatan Kodi Kabupaten SBD, Sabtu (24/9/2022), merupakan Kerja sama Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Universitas Brawijaya dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melaksanakan kegiatan Program Matching Fund Pendidikan Tinggi di Universitas Brawijaya dengan tema Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pola kemitraan melalui Interated Farming Syatem (IFS) menuju ketahanan ekonomi provinsi NTT.

Kepada media ini, Dandim Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., mengatakan mendukung penuh program ini melibatkan Lembaga Pendidikan dalam hal ini Universitas Brawijaya dan UNDANA untuk memberikan pelngetahuan bagi masyarakat petani cara bercocok tanam yang baik, sehingga masyarakat bisa menghasilkan produk yang baik/bagus karena sudah mendapat bekal ilmu bercocok tanam secara professional.

“:Program ini menurut saya sangat bagus karena memberdayakan Perguruan Tinggi hadir ke desa memberikan pembelajaran buat masyarakat cara bercocok tanam yang baik. Sehingga nanti hasilnya akan lebih baik dan dapat  menunjang kesejahteraan masyarakat” ungkap Letkol Novi Kurniawan.

Lebih lanjut Dandim yang belum lama bertugas di SBD ini mengatakan dengan adanya program ini pengetahuan masyarakat untuk bercocok tanam secara profesioanl akan semakin bagus (pandai), dirinya berharap ke depan jangan hanya 1 desa saja yang didampingi sehingga petani yang ada di desa-desa memperoleh ilmu dan pengetahuan bercocok tanam yang sama.

“Saya berharap agar jangan Cuma 1 desa yang didampingi kalau bisa seluruh desa di SBD, menurut penyampaian dari Lembaga Universitas tadi ke depan akan di tambah desa dampingannya, mudah-mudahan tercapai sehingga  tiap-tiap desa bisa melaksanaan seperti ini, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat akan semakin pintar dalam bercocok tanam dan berkebun yang dampaknya akan meningkatkan produksinya yang akan menunjang pendapatan ekonomi mereka” jelasnya.

Dirinya juga berharap agar Dinas Perdagangan bisa terlibat aktif untuk membantu masyarakat memasarkan produksi jagung apabila sudah ada peningkatan ke depannya.

“Jangan sampai banyak hasil dari petani, tetapi tidak tahu mau jual kemana, oleh karena itu pemerintah (Dinas Perdagangan) harus memikirkan hasil dari petani ini mau dijual kemana” harapnya.

Sebelumnya Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete dalam arahannya juga berharap agar mahasiswa yang praktek di desa ditambah lagi, desa dampingan juga agar ditambah karena yang dijalankan oleh Universitas ini sangat bermanfaat dan mendukung program 7 Jembatan Emas Pemda SBD.

Untuk diketahui pada tahun 2022, Universitas Brawijaya bersama Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Kabupaten SBD melakukan kolaborasi kegiatan Matching Fund yang berada dibawah naungan Kemendikbud Ristek RI dengan Judul “Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT”.

Dandim 1629/SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., saat ditemui awak media di desa Ana Engge

Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT,  Program Matching Fund ini diketuai oleh Dr.Ir. Anang Lastriyanto, M.Si. berserta 8 dosen Universitas Brawijaya dan 6 dosen Universitas Nusa Cendana.

Adapun mahasiswa yang turut men-support kegiatan Matching Fund melalui MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) sejumlah 9 mahasiswa dari UB, dan 6 mahasiswa dari UNDANA. Program Matching Fund adalah program yang dibuat oleh Kemendikbud Ristek RI untuk membangun kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan. *** (Octa/002-22).-

Polres SBD Gelar Upacara HUT Bhayangkara ke-76

Tambolaka, Kominfo – Polres Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan upacara HUT Bhayangkara ke-76 di halaman Polres SBD Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Propinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (5/7/2022).

Hadir dalam upacara HUT Bhayangkara ke-76 yakni Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, S.IK, SH, MH, Wakapolres SBD, Kejari Waikabubak, Wakil Bupati SBD, Marten Christian Taka, S.IP, Dandim 1629 SBD, para Kapolsek lintas Polres SBD, staf dan anggota Polres SBD, dan seluruh tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan Wakil Bupati SBD Christian Taka mengatakan bahwa beberapa tahun  berdirinya Kabupaten SBD kekosongan Polres terjadi, sehingga masalah Kamtibmas sering terjadi dan bahkan meningkat. Tapi setelah Polres itu ada, terbukti bahwa keamanan di wilayah Kabupaten SBD sudah mulai nampak kembali hingga sampai saat ini.

“Keberadaan lembaga kepolisian sangat dibutuhkan, karena Polri memiliki tupoksinya. Dan masing-masing lembaga memiliki tupoksi, tetapi tujuan yang sama adalah pengayoman dan pengamanan masyarakat. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan tupoksi yang ada secara baik untuk keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan, untuk saat ini Polri berada pada usia ke-76 tahun, kita sama-sama disadarkan bahwa kita hadir untuk kemaslahatan masyarakat. Dilihat dari data statistik, bahwa masyarakat Kabupaten SBD ± 80% adalah petani dan bertani. Dan petani itu bukan berada di kota, yang pastinya berada di desa.

Informasi dan data mengenai perkembangan yang ada dan tuntutan perkembangan yang ada dikala kita lembaga dan sejumlah elemen yang ikut bertanggung jawab tidak sering dengan mereka yang ada di desa untuk menyampaikan informasi atau data perkembangan yang ada, maka mereka akan lambat untuk mendapatkannya.

“Untuk itu, tetap kita membangun komunikasi dengan mereka yang ada di desa. Sehingga apa yang menjadi keinginan republik melalui program nasional, propinsi dan kabupaten akan semudah itu mereka ikuti dan akan semudah itu juga mereka lakukan,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam pidato Presiden RI, Joko Widodo mengatakan atas nama rakyat, negara dan bangsa saya menyampaikan selamat hari Bhayangkara ke-76 dan memberikan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat, bangsa dan negara.

“Saya bersama seluruh rakyat Indonesia menaruh harapan besar kepada Polri, kewenangan Polri sangat besar dan organisasi Polri menembus sampai ke tingkat desa serta setiap hari anggota Polri bersentuhan langsung dengan rakyat,” ujarnya.

Dimana pun saudara bertugas, saudara tetap dalam pengamatan rakyat, saudara selalu dalam penilaian rakyat, apakah perilaku Polri sesuai harapan rakyat.

Survei baru-baru kompas 58,3% responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi Presisi. Tapi ingat ada 28,6% menyatakan belum selesai, selain membaca survei saya juga terus mengikuti pemberitaan di media sosial.

“Setiap kecerobohan apapun di lapangan, sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi,” tuturnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto)

Pemda SBD Akan Terapkan PPKM Darurat

Tambolaka, Kominfo – Pemkab Sumba Barat Daya (SBD) akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai hasil rapat evaluasi Tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat, di Loppo Rumah Jabatan Bupati SBD Desa Radamata Tambolaka Nusa Tenggara Timur, Senin (12/7/2021).

Rapat evaluasi ini dalam rangka menindak lanjuti surat Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 17 tahun 2021 tentang perpanjangan Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.

Dan mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 dan surat edaran Gubernur NTT Nomor: Per.440/III/81/VII/2021 tentang upaya menekan peningkatan jumlah kasus batu Corona Virus Disease 2019 di wilayah NTT.

Dalam rapat evaluasi tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat yang dibuka oleh Bupati SBD ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua DRPD, Ketua Komisi C, Dandim 1629/SBD.

Serta, Kapolres SBD, Plt. Sekda dan seluruh pimpinan OKP, Instansi terkait lainnya baik Laut, Udara, Camat dan  Puskesmas sekabupaten SBD.

Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan akan menetapkan dan mengeluarkan instruksi Bupati tentang PPKM Darurat dalam 2 hari kedepan.

“Setelah draft Instruksi Bupati dibahas dalam kerapatan ini dan mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, kami akan menandatangani PPKM Darurat di SBD yang akan mulai dilaksanakan setelah dilakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan adanya PPKM Darurat ini, penyebaran virus corona dapat ditekan serendah mungkin dan bila perlu memutus mata rantai penyebaran virus corona di SBD.

“Walaupun belum zona merah, tetapi lebih cepat memberlakukan supaya reaksi kita lebi cepat mencegah. Oleh karena itu akan kami keluarkan edaran Bupati dan wajib dipatuhi oleh seluruh masyarakat SBD” tuturnya.

Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode M. Sabbaruddin menyambut baik keputusan Pemda SBD dalam memberlakukan PPKM Darurat untuk menekan angka penyebaran virus corona di SBD.

“Dengan adanya hasil rapat koordinasi tentang PPKM ini, kita berharap pelaksanaannya mutlak untuk seluruhnya, baik instansi terkait tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa, RT, RW, dilibatkan” ujarnya.

Dandim 1629/SBD ini berharap kesiapan upaya pencegahan COVID-19 ini sudah disiapkan sampai ke desa-desa harus memiliki tempat isolasi termasuk tempat tidur dengan tenaga medis, posko baik di desa maupun di kecamatan, sehingga lonjakan COVID-19 yang kemungkinan akan masuk di SBD ini dapat diatasi.

“Saat ini COVID-19 semakin hari semakin tinggi di NTT, sehingga diharapkan semua instansi bersinergi dalam mengatasi COVID-19 di SBD,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP mennghimbau bagi lembaga-lembaga pendidikan yang saat ini sudah mulai melaksanakan kegiatan KBMnya setelah masa liburan.

Pelaksanaan KBM akan tetap mematuhi aturan dari Pemerintah Pusat, KBM tetap berjalan dengan mengikuti anjuran protokol kesehatan.

Pihak sekolah harus benar mematuhi protokol kesehatan, sedangkan pihak atasnya (P dan K) akan terus melakukan monitoring dan evaluasi, karena sekolah di SBD ini banyak.

“Aturan harus ditegakkan dan sangat tergantung dari pihak sekolah untuk benar-benar menerapkan Prokes karena merekalah yang berinteraksi setiap harinya,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan pelaksaan KBM yang mematuhi anjuran protokol kesehatan tidak terjadi penambahan positif COVID-19 di SBD. (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)

Tambolaka, Infopublik – Pemkab Sumba Barat Daya (SBD) akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai hasil rapat evaluasi Tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat, di Loppo Rumah Jabatan Bupati SBD Desa Radamata Tambolaka Nusa Tenggara Timur, Senin (12/7/2021).

Rapat evaluasi ini dalam rangka menindak lanjuti surat Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 17 tahun 2021 tentang perpanjangan Pemberlakuan  Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro.

Dan mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 dan surat edaran Gubernur NTT Nomor: Per.440/III/81/VII/2021 tentang upaya menekan peningkatan jumlah kasus batu Corona Virus Disease 2019 di wilayah NTT.

Dalam rapat evaluasi tim Satgas Kabupaten dan PPKM Darurat yang dibuka oleh Bupati SBD ini dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua DRPD, Ketua Komisi C, Dandim 1629/SBD.

Serta, Kapolres SBD, Plt. Sekda dan seluruh pimpinan OKP, Instansi terkait lainnya baik Laut, Udara, Camat dan  Puskesmas sekabupaten SBD.

Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengatakan akan menetapkan dan mengeluarkan instruksi Bupati tentang PPKM Darurat dalam 2 hari kedepan.

“Setelah draft Instruksi Bupati dibahas dalam kerapatan ini dan mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, kami akan menandatangani PPKM Darurat di SBD yang akan mulai dilaksanakan setelah dilakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan adanya PPKM Darurat ini, penyebaran virus corona dapat ditekan serendah mungkin dan bila perlu memutus mata rantai penyebaran virus corona di SBD.

“Walaupun belum zona merah, tetapi lebih cepat memberlakukan supaya reaksi kita lebi cepat mencegah. Oleh karena itu akan kami keluarkan edaran Bupati dan wajib dipatuhi oleh seluruh masyarakat SBD” tuturnya.

Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode M. Sabbaruddin menyambut baik keputusan Pemda SBD dalam memberlakukan PPKM Darurat untuk menekan angka penyebaran virus corona di SBD.

“Dengan adanya hasil rapat koordinasi tentang PPKM ini, kita berharap pelaksanaannya mutlak untuk seluruhnya, baik instansi terkait tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa, RT, RW, dilibatkan” ujarnya.

Dandim 1629/SBD ini berharap kesiapan upaya pencegahan COVID-19 ini sudah disiapkan sampai ke desa-desa harus memiliki tempat isolasi termasuk tempat tidur dengan tenaga medis, posko baik di desa maupun di kecamatan, sehingga lonjakan COVID-19 yang kemungkinan akan masuk di SBD ini dapat diatasi.

“Saat ini COVID-19 semakin hari semakin tinggi di NTT, sehingga diharapkan semua instansi bersinergi dalam mengatasi COVID-19 di SBD,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP mennghimbau bagi lembaga-lembaga pendidikan yang saat ini sudah mulai melaksanakan kegiatan KBMnya setelah masa liburan.

Pelaksanaan KBM akan tetap mematuhi aturan dari Pemerintah Pusat, KBM tetap berjalan dengan mengikuti anjuran protokol kesehatan.

Pihak sekolah harus benar mematuhi protokol kesehatan, sedangkan pihak atasnya (P dan K) akan terus melakukan monitoring dan evaluasi, karena sekolah di SBD ini banyak.

“Aturan harus ditegakkan dan sangat tergantung dari pihak sekolah untuk benar-benar menerapkan Prokes karena merekalah yang berinteraksi setiap harinya,” ujarnya.

Dirinya berharap dengan pelaksaan KBM yang mematuhi anjuran protokol kesehatan tidak terjadi penambahan positif COVID-19 di SBD. (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)