Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Didukung UNICEF, DINKES SBD Gelar Aksi Bergizi di Sekolah

Tambolaka, Kominfo – Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sehat dan menekan angka Anemia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut, UNICEF bekerja sama Pemda Kabupaten SBD, menggelar kegiatan Aksi Bergizi dengan tema Gerakan Sehat untuk Remaja Masa Kini di SMPN 1 Kota Tambolaka Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Jumat (21/10/2022) pagi.

Launching Aksi Bergizi ini dibuka dengan resmi Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete disaksikan oleh Nutrition Officer, UNICEF NTT/NTB, Ha’i Raga Lawa, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan SBD, I Gusti Ayu Putri Astuti, SKM., Kepala Sekolah dan guru-guru SMPN 1 Kota Tambolaka, serta tim UNICEF dan Dinas Kesehatan SBD.

Aksi Bergizi melalui program sekolah ini diyakini menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri yang juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting.

Nutrition Officer, UNICEF NTT/NTB, Ha’i Raga Lawa yang ditemui media ini disela-sela kegiatan mengatakan UNICEF Indonesia melalui kantor perwakilan NTT/NTB telah mendukung 8 kabupaten termasuk Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dengan orientasi Aksi Bergizi bagi fasilitator kabupaten dari TP-UKS Kabupaten (Bagian Kesra, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kemenag), tenaga kesehatan di 4 Puskesmas (Radamata, Watukawula, Tenggaba, dan Waimangura) dan guru di 9 sekolah (SMP/SMA/MTs/MA) pada tahun 2021 dan 2022.

“Selain orientasi, sekolah dibekali modul Aksi Bergizi dan alat bantu edukasi Aksi Bergizi sehingga dapat mendukung pelaksanaan Aksi Bergizi secara utuh di sekolah bagi 2169 remaja (1396 siswi – remaja puteri) di bawah program Sekolah/Madrasah Sehat dengan dukungan kuat TP-UKS di seluruh tingkatan (kabupaten hingga sekolah)” ungkapnya.

Ha’i Raga Lawa menjelaskan, penetapan hari Aksi Bergizi (minum TTD, sarapan bersama, edukasi gizi dan aktifitas fisik) secara serentak oleh pemerintah kabupaten diharapkan dapat mendukung sekolah dalam implementasi program.

“Kegiatan launching Aksi Bergizi hari ini diharapkan dapat mendorong implementasi dan perluasan 3 intervensi utama di seluruh SMP/SMA/MTs/MA di kabupaten SBD dan menjadi kegiatan kunci dalam upaya perbaikan gizi remaja dan percepatan penurunan stunting di kabupaten” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan SBD, I Gusti Ayu Putri Astuti, SKM., menambahkan kegiatan Aksi Bergizi ini merupakan program Kementrian Kesehatan yang didukung oleh UNICEF sebagai Gerakan nasional.

Gerakan Aksi Bergizi dilaksanakan secara serentak di 12 provinsi prioritas (Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat). Kegiatan Aksi Bergizi diharapkan juga dapat dilaksanakan di seluruh SMP/SMA/sederajat di 12 provinsi prioritas bahkan hingga di seluruh Indonesia.

“Seluruh sekolah diharapkan ikut melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri. Tentunya, keberhasilan Aksi Bergizi ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sector” tutur I Gusti Ayu Putri Astuti.

Dirinya menjelaskan, Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.


Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

“Kita berharap penetapan hari Aksi Bergizi secara serentak oleh pemerintah kabupaten diharapkan dapat mendukung sekolah dalam implementasi program dan mendorong implementasi dan perluasan 3 intervensi utama di seluruh SMP/SMA/MTs/MA di SBD dan menjadi kegiatan kunci dalam upaya perbaikan gizi remaja dan percepatan penurunan stunting di kabupaten” jelasnya.

Dipantau oleh media ini, kegiatan Launching AKsi Bergizi mendapat respon postif dari murid-murid SMPN 1 Kota Tambolaka yang dibuka dengan resmi oleh Bupati SBD. Untuk diketahui UNICEF menginisiasi kegiatan Aksi Bergizi dan mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Lombok Barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.

Kegiatan Aksi Bergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; serta (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif. Implementasi program Aksi Bergizi tentunya diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat. *** (Octa/002-22).-

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *