Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Bulan: Agustus 2024

Wakil Bupati SBD Lepas Peserta Pawai Karnaval di Lapangan SD Wee Kaburu

Tambolaka, Kominfo – Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Marten Christian Taka, melepas peserta pawai karnaval yang titik start-nya berada di Lapangan SD Wee Kaburu dan berakhir di rumah jabatan Bupati Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/8/2024).

Dalam kata sambutannya, Wakil Bupati SBD mengatakan bahwa atas nama Pemerintah Kabupaten SBD, dengan terselenggaranya pelaksanaan pawai budaya atau karnaval dalam rangka menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, ia menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara dan apresiasi kepada semua masyarakat dan lembaga, organisasi serta elemen masyarakat lainnya yang sudah ikut serta pada hajatan tahun ini.

“Pawai budaya atau karnaval ini tidak hanya sebagai sarana hiburan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai salah satu upaya mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berkorban demi bangsa dan negara, dan merupakan upaya kita melestarikan, merawat khazanah budaya masyarakat dan hasil bumi di Kabupaten SBD,” ujarnya.

Marten berharap, dengan diselenggarakannya pawai budaya atau karnaval ini, kita tidak kehilangan makna dan tema peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia yaitu “Nusantara Baru Indonesia Maju” dengan sub tema “Bersinergi dalam keberagaman dan terus bergotong-royong, bekerja sama, agar dapat mewujudkan masyarakat SBD yang maju, berkualitas, berdaya saing, mandiri dan sejahtera”.

Ia juga berharap masyarakat SBD yang menyaksikan pawai karnaval di sepanjang rute yang dilalui untuk tetap tertib, tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan selama pelaksanaan karnaval. Begitu juga seluruh peserta karnaval agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan tertib.

“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya bermakna pada seremonialnya saja, namun kita semua bisa mengambil makna positif pada pelaksanaan acara ini sebagai bentuk penghormatan kita semua kepada para pahlawan,” tuturnya.

Terakhir, Marten juga ingin berbagai kegiatan yang digelar dalam menyambut hari bersejarah ini bisa memberi dampak secara ekonomi, budaya dan kekeluargaan serta membangun rasa persatuan masyarakat, serta membantu pemerintah untuk terus membangun bumi Loda Wee Maringi Pada Wee Malala.

“Selamat mengikuti pawai karnaval. Mari kita sambut dan kita meriahkan HUT RI ke-79 tahun 2024 ini dengan penuh kegembiraan dan sukacita, tetap jaga ketertiban, keamanan dan kekompakan, hindari hal-hal yang bisa mencederai kegiatan ini,” ujarnya.

“Atas seizin kita sekalian, serta memohon kekuatan dari yang maha kuasa, maka secara resmi saya melepas peserta karnaval dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Kabupaten SBD,” katanya lagi (MC. Kabupaten SBD/Isto)

Bupati SBD Buka Kegiatan Konsultasi Publik l Penyusunan Dokumen KLHS RDTR di Hotel Sinar Tambolaka

Tambolaka, Kominfo – Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete, membuka kegiatan Konsultasi Publik I Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Kodi, di aula Hotel Sinar Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/8/2024).

Kornelius mengatakan pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten SBD menyusun RDTR Perkotaan Kodi yang mencakup 13 Desa di Kecamatan Kodi.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Sebagai Sebuah Rencana, maka perlu disusun rencana rinci/detail sebagai pedoman operasional pemanfaatan ruang yang berguna untuk pelaksanaan pembangunan dalam rangka perwujudan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

“Selain itu, berguna sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pemanfaatan ruang berupa pembangunan fisik kawasan, serta sebagai pedoman bagi instansi dalam pemberian perizinan sesuai peruntukannya,” katanya.

Lebih lanjut, Kornelius menyampaikan terkait Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah menetapkan KLHS sebagai salah satu instrumen untuk pencegahan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup.

Pada Pasal 15 ayat 1 menetapkan pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan atau kebijakan, rencana dan atau program.

“KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan atau kebijakan, rencana, dan atau program,” ujarnya.

Bupati SBD juga mengatakan, hari ini kita akan memasuki tahapan konsultasi Publik I KLHS RDTR Perkotaan Kodi. Konsultasi Publik I ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan dalam penyusunan KLHS RDTR Perkotaan Kodi Kabupaten SBD.

“Karena KLHS bukanlah semata proses teknokratik atau ilmiah semata, melainkan juga proses partisipatif yang mengutamakan keterlibatan pemangku kepentingan. Kita percaya bahwa pandangan, masukan, dan saran dari para hadirin sangat berharga dalam proses ini.

“Perlu diperhatikan bersama agar memperkuat koordinasi antar OPD dalam proses perencanaan terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta kepada kelompok kerja KLHS RDTR dan hadirin konsultasi Publik I agar terlibat aktif, sehingga dokumen KLHS RDTR disusun hingga benar-benar mampu diimplementasikan demi terwujudnya visi misi pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan di Bumi Loda Wee Maringi Pada Wee Malala,” tuturnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto)

Bupati SBD Resmikan Gedung Unit Transfusi Darah di RSUD Pratama Reda Mbolo

Tambolaka, Kominfo – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete, meresmikan gedung unit transfusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Reda Mbolo, Desa Watu Kawula, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (3/8/2024).

Hadir dalam acara peresmian ini Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten SBD Christofel Horo, Kadis Kesehatan Kabupaten SBD drg. Yulianus Kaleka, Kadis Pertanian SBD Ir. Yohanes Frin Tuka, Direktur RSUD Pratama Reda Mbolo dr. Elfrida Marpaung bersama jajarannya, Wadayon Brimob Batalyon C Pelopor SBD, Sekdis Kesehatan bersama para Kabid, Kabag Protokol Kabupaten SBD, dan para tamu undangan lainnya.

Dalam kata sambutannya, Kornelius mengatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi setiap warga negara, sehingga pemerintah berkewajiban menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau sebagai pertanggungjawaban dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Kornelius berharap RSUD Pratama Reda Mbolo mampu menjawab tuntutan kebutuhan pelayanan masyarakat SBD di bidang kesehatan dengan cara meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Dalam pelaksanaan pelayanan rujukan pada RSUD Pratama Reda Mbolo, ada beberapa persoalan dalam menyelesaikan kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan transfusi darah, antara lain pada kasus kebidanan, kasus bedah, kasus penyakit dalam, dan kasus anak. Sesuai dengan kompetensi pelayanan kesehatan RSUD Pratama Reda Mbolo dan personal, diupayakan diatasi dengan menjalin kerja sama dengan unit transfusi darah RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, sejak awal tahun 2024.

“Sejak diresmikan tanggal 27 Februari 2019, RSUD Pratama Reda Mbolo telah menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten SBD. Peresmian ini menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten SBD. Peningkatan fasilitas, penambahan tenaga medis, serta inovasi dalam pelayanan kesehatan merupakan bukti nyata dari upaya yang telah dilakukan,” katanya.

“Kornelius uga menyampaikan bahwa emerintah daerah terus berkomitmen secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan RSUD Pratama Reda Mbolo agar pelayanannya semakin meningkat. Peresmian unit transfusi darah menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan komitmen tersebut.

“Dengan keberadaan unit transfusi darah, diharapkan penanganan yang membutuhkan stok darah setelah operasi dan lain-lain tidak perlu lagi dirujuk ke daerah lain. Hal ini akan mempercepat proses penanganan dan meminimalisir resiko yang mungkin terjadi,” ujar Kornelius.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pelayanan transfusi darah dan pembangunan gedung unit transfusi darah ini, Kornelius menyampaikan terima kasih.

Mudah-mudahan kerja keras kita semua akan membuahkan hasil yang lebih baik bagi masyarakat. Perlu diingat, adanya penambahan inovasi layanan dan penggunaan alat yang canggih harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan bagi masyarakat;,” ungkapnya. (MC. Kabupaten SBD/Isto)