Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Bulan: Desember 2024

Pj Sekda Kabupaten SBD Sambut Kedatangan Danrem 161 Wira Sakti Kupang

Tambolaka, Kominfo SBD– Kedatangan Danrem 161 Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, disambut dengan penuh kehormatan dan hangat oleh Pj Sekda Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Drs. Etmundus N. Nau, bersama Forkopimda di Bandara Lede Kalumbang Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (6/12/2024).

Dalam tradisi khas Sumba, sambutan diawali dengan penyelempangan kain tenun ikat, simbol penghormatan mendalam kepada tamu. Motif kain yang dipilih menggambarkan keindahan budaya lokal sekaligus semangat persaudaraan.

Setelah prosesi tersebut, rombongan menuju ruang VIP untuk berdiskusi hangat, mencerminkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan TNI.

Kunjungan Brigjen Barreto Nunes di Kabupaten SBD merupakan bagian dari agenda strategis untuk memantau situasi keamanan wilayah serta memperkokoh sinergi antara TNI dan pemerintah daerah dalam menciptakan stabilitas keamanan dan mendukung akselerasi pembangunan.

Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan kekompakan dan komitmen bersama untuk mewujudkan wilayah yang aman, damai, dan sejahtera.

Turut hadir dalam penyambutan ini Dandim 1629 Kabupaten SBD dan jajarannya, Kapolres SBD, Wadanyon C Pelopor SBD, Wakil Ketua DPRD Kabupaten SBD, serta perwakilan dari TNI Angkatan Udara. (MC. Bidang PIP Diskominfo Kabupaten SBD/Isto)

Pj Bupati SBD Buka Kegiatan Sosialisasi Kesehatan Masyarakat di Hotel Sumba Sejahtera

Tambolaka, Kominfo SBD – Pj Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Ir. Yohanes Oktavianus, membuka kegiatan Sosialisasi Kesehatan Masyarakat di Hotel Sumba Sejahtera Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (29/11/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Setda Kabupaten SBD Christopher Horo, Kadis Kesehatan drg. Yulianus Kaleka, Kadis Peternakan dan Kepala Bapeda Kabupaten SBD drh. Oktavianus Padeda, Sekdis PMD, para staf Dinas Kesehatan, para kepala puskesmas, peserta sosialisasi, dan para tamu undangan lainnya.

Dalam kata sambutannya, Oktavianus mengatakan secara tegas bahwa untuk meminimalisir terjadinya angka kematian bayi dan ibu, harus ada terapi khusus bagi ibu hamil.

“Kita ketahui bersama bahwa angka kematian neonatal pada tahun 2024, mulai bulan Januari sampai Oktober angka kematian neonatal sudah mencapai 48 kasus. Angka ini bisa dibilang turun untuk sementara, karena pada tahun 2023 angka kematian neonatal sebanyak 55 kasus,” ungkapnya.

“Selisihnya hanya tujuh kasus, akan tetapi di tahun 2024 masih ada dua bulan yang masih berjalan, jangan sampai angka kematian neonatal di tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023,” katanya lagi.

“Mudah-mudahan dengan kerja sama semua pihak selama dua bulan, antara bulan November sampai Desember 2024 tidak ada penambahan kasus kematian neonatal. Jika ada penambahan kasus kematian neonatal berarti tidak sesuai dengan apa yang dilaporkan hari ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Oktavianus menyampaikan bahwa ntuk menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, perlu dilakukan pendampingan yang lebih mendalam bagi calon pengantin, calon ibu hamil, dan calon ibu yang akan melahirkan.

“Jangan pada saat dia menjadi calon pengantin atau pada saat dia hamil dua sampai tiga bulan kita kunjungi, terus kemudian dibiarkan begitu saja sampai tiba waktunya dia melahirkan baru kita kunjungi kembali,” ujarnya.

“Hal semacam inilah yang akan merusak citra baik puskesmas dan Dinas Kesehatan dan juga akan merusak citra baik rumah sakit. Sebagai petugas kesehatan, harus pantau terus keadaan yang terjadi di masyarakat,” katanya lagi. (MC. Bidang PIP Diskominfo Kabupaten SBD/Isto)

Pilkada Serentak di Kabupaten SBD Berjalan dengan Tertib dan Kondusif

Tambolaka, Kominfo SBD – Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) berjalan dengan tertib dan kondusif pada saat berjalannya proses pemilihan dan perhitungan suara oleh petugas pemungut suara masing-masing TPS, Rabu (27/11/2024).

Untuk diketahui, Kabupaten SBD memiliki tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati periode 2024-2029 yang mengikuti kontestasi politik, yakni paslon nomor urut 1 Ratu Ngadu Bonu Wulla dan Dominikus Alpawan Rangga Kaka, dengan nama paket (Ratu-Angga) serta tagline “Menyala Angle” dengan program visi misi “Membangun Desa Menata Kota”.

Selanjutnya, paslon nomor urut 2 Fransiskus M. Adilalo dan Yeremia Tanggu dengan nama paket Rakyat dan paslon nomor urut 3 Agustinus Tamo Mbapa dan Soleman L. Dappa dengan nama paket Aman.

Dari pantauan media, untuk sementara ini, paslon yang unggul dalam hitungan cepat berdasarkan C hasil, C1 KWK, dan C salinan yang sudah terkumpul dan dikantongi dari setiap TPS, paslon nomor urut 1 berada pada urutan 1, paslon nomor urut 2 berada pada urutan 2, dan paslon nomor urut 3 berada pada urutan 3. (MC. Bidang PIP Diskominfo Kabupaten SBD/Isto)

Pj Bupati Sumba Barat Daya Tinjau Peternakan Kalito di Desa Umbu Wango

Wewewa Selatan, Kominfo – Pj Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Ir. Yohanes Oktavianus, meninjau Peternakan Kalito di Desa Umbu Wango, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (12/11/2024).

Selain mengunjungi peternakan Oktavianus juga melakukan inspeksi mendadak di beberapa lembaga, yakni di Kantor Kecamatan Wewewa Selatan, Kantor Desa Buru Deilo, SMP Negeri 3 Wewewa Selatan, dan SD Negeri Lete Engge.

Di Kecamatan Wewewa Selatan, Oktavianus berpesan kepada Camat Wewewa Selatan, Stefanus Malo, bahwa kehadiran pegawai harus ditingkatkan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan teguran dan peringatan kepada pegawai dan melaporkan kepada tim penegak disiplin.

“Bila ada pegawai yang dengan sengaja meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN maupun sebagai tenaga kontrak harus segera dilaporkan kepada tim penegak disiplin untuk diberikan teguran secara lisan,” ujar Oktavianus.

Sedangkan di Peternakan Kalito, berharap kepada Dinas Peternakan, Pertanian dan Perikanan untuk bersinergi dalam pemanfaatan lahan guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan penyediaan makanan bergizi.

“Seperti karbohidrat dan protein untuk anak balita dan harus mendukung program nasional, yaitu pemberian makanan tambahan bagi balita stunting, gizi buruk, dan gizi kurang”, tuturnya. (MC. Bidang PIP Diskominfo Kabupaten SBD/Isto)

Dispetkeswan SBD Gelar Sosialisasi Karantina Hewan dan Tanaman Holtikultura

Tambolaka, Kominfo – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dispetkeswan) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Perkarantinaan Hewan dan Tanaman Holtikultura di aula Hotel Ella Tambolaka, Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (15/11/2024).

Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka dengan resmi oleh Pj Bupati Kabupaten SBD, Ir. Yohanes Oktavianus, yang dihadiri oleh narasumber dari Balai Karantina Hewan dan Tanaman Holtikultura Provinsi NTT, Kepala Balai Karantina Waikelo, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten SBD, para peserta sosialisasi, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam kata sambutannya, Oktavianus menekankan tentang pentingnya penanganan serius terhadap penyakit African Swine Fever (ASF) dan penyakit lainnya. Beberapa waktu lalu, penyakit ASF merajalela di beberapa negara, termasuk Indonesia secara umum dan secara khusus di Kabupaten SBD. Penularan penyakit ASF ini pada ternak babi sangat cepat dan berproses cepat sehingga menyebabkan perdarahan pada organ internal bagi ternak babi dan memiliki angka kematian yang sangat tinggi.

“Kondisi ini menjadi kekhawatiran serius bagi para peternak babi yang ada di Kabupaten SBD, kalau masalah ini dibiarkan berarti para peternak pasti mengalami kerugian yang sangat besar dan ini pasti berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten SBD,” ujarnya.

Oktavianus juga menyampaikan bahwa langkah-langkah pencegahan dan pengendalian telah diperkuat, termasuk isolasi babi yang terinfeksi, penerapan biosekuriti yang ketat, serta pengawasan intensif di daerah-daerah berisiko tinggi.

Penularan penyakit ASF dapat terjadi melalui kontak langsung dengan babi yang sakit, peralatan, pakan, minuman, atau gigitan caplak yang tercemar virus.

Selain itu, penting juga peran serta masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penularan virus ASF dengan cara memperketat penjagaan dan pengawasan keluar masuk hewan ternak dengan benar-benar memanfaatkan Balai Karantina yang ada.

“Kesadaran para peternak untuk melaporkan kasus-kasus mencurigakan dan mematuhi aturan karantina adalah kunci keberhasilan dalam mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit virus ASF di daratan Sumba,” tutur Oktavianus. (MC. Bidang PIP Diskominfo Kabupaten SBD/Isto)