Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Bulan: Oktober 2022

Didukung UNICEF, DINKES SBD Gelar Aksi Bergizi di Sekolah

Tambolaka, Kominfo – Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sehat dan menekan angka Anemia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut, UNICEF bekerja sama Pemda Kabupaten SBD, menggelar kegiatan Aksi Bergizi dengan tema Gerakan Sehat untuk Remaja Masa Kini di SMPN 1 Kota Tambolaka Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Jumat (21/10/2022) pagi.

Launching Aksi Bergizi ini dibuka dengan resmi Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete disaksikan oleh Nutrition Officer, UNICEF NTT/NTB, Ha’i Raga Lawa, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan SBD, I Gusti Ayu Putri Astuti, SKM., Kepala Sekolah dan guru-guru SMPN 1 Kota Tambolaka, serta tim UNICEF dan Dinas Kesehatan SBD.

Aksi Bergizi melalui program sekolah ini diyakini menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri yang juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting.

Nutrition Officer, UNICEF NTT/NTB, Ha’i Raga Lawa yang ditemui media ini disela-sela kegiatan mengatakan UNICEF Indonesia melalui kantor perwakilan NTT/NTB telah mendukung 8 kabupaten termasuk Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dengan orientasi Aksi Bergizi bagi fasilitator kabupaten dari TP-UKS Kabupaten (Bagian Kesra, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kemenag), tenaga kesehatan di 4 Puskesmas (Radamata, Watukawula, Tenggaba, dan Waimangura) dan guru di 9 sekolah (SMP/SMA/MTs/MA) pada tahun 2021 dan 2022.

“Selain orientasi, sekolah dibekali modul Aksi Bergizi dan alat bantu edukasi Aksi Bergizi sehingga dapat mendukung pelaksanaan Aksi Bergizi secara utuh di sekolah bagi 2169 remaja (1396 siswi – remaja puteri) di bawah program Sekolah/Madrasah Sehat dengan dukungan kuat TP-UKS di seluruh tingkatan (kabupaten hingga sekolah)” ungkapnya.

Ha’i Raga Lawa menjelaskan, penetapan hari Aksi Bergizi (minum TTD, sarapan bersama, edukasi gizi dan aktifitas fisik) secara serentak oleh pemerintah kabupaten diharapkan dapat mendukung sekolah dalam implementasi program.

“Kegiatan launching Aksi Bergizi hari ini diharapkan dapat mendorong implementasi dan perluasan 3 intervensi utama di seluruh SMP/SMA/MTs/MA di kabupaten SBD dan menjadi kegiatan kunci dalam upaya perbaikan gizi remaja dan percepatan penurunan stunting di kabupaten” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan SBD, I Gusti Ayu Putri Astuti, SKM., menambahkan kegiatan Aksi Bergizi ini merupakan program Kementrian Kesehatan yang didukung oleh UNICEF sebagai Gerakan nasional.

Gerakan Aksi Bergizi dilaksanakan secara serentak di 12 provinsi prioritas (Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat). Kegiatan Aksi Bergizi diharapkan juga dapat dilaksanakan di seluruh SMP/SMA/sederajat di 12 provinsi prioritas bahkan hingga di seluruh Indonesia.

“Seluruh sekolah diharapkan ikut melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri. Tentunya, keberhasilan Aksi Bergizi ini perlu didukung oleh keterlibatan dan kolaborasi dari lintas sector” tutur I Gusti Ayu Putri Astuti.

Dirinya menjelaskan, Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.


Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

“Kita berharap penetapan hari Aksi Bergizi secara serentak oleh pemerintah kabupaten diharapkan dapat mendukung sekolah dalam implementasi program dan mendorong implementasi dan perluasan 3 intervensi utama di seluruh SMP/SMA/MTs/MA di SBD dan menjadi kegiatan kunci dalam upaya perbaikan gizi remaja dan percepatan penurunan stunting di kabupaten” jelasnya.

Dipantau oleh media ini, kegiatan Launching AKsi Bergizi mendapat respon postif dari murid-murid SMPN 1 Kota Tambolaka yang dibuka dengan resmi oleh Bupati SBD. Untuk diketahui UNICEF menginisiasi kegiatan Aksi Bergizi dan mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Lombok Barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.

Kegiatan Aksi Bergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; serta (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif. Implementasi program Aksi Bergizi tentunya diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat. *** (Octa/002-22).-

Gubernur NTT Tanam dan Panen Perdana Cabai di Desa Kabali Dana

Wewewa, Kominfo – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Victor Bungtilu Laiskodat tanam dan panen perdana cabai bersama kelompok tani Moda Awa dan Nuri Kalebu di Desa Kabali Dana Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Provinsi NTT, Jumat (21/10/2022).

Gubernur NTT didampingi oleh Staf khusus Gubernur NTT, Pius Rengka, SH, M.Sc., Staf Ahli Gubernur NTT, dr. Messerasi P. Ataupah, Kadis Pertanian Provinsi NTT, Lecki F. Koly, STP., Kadis PMD Provinsi NTT, Victorius Manek, S.Sos, M.Si., Kadis Pendidikan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd., Kabiro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, Dr. Jusuf Leri Rupidara, M.Si., Kabiro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Prisila Q. Parera, SE., dan Direktur Utama Bank NTT, Alexander Riwu Kaho.


Turut serta mendampingi Gubernur NTT, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Sekda Kabupaten SBD, Fransiskus M. Adilalo, S.Sos., Camat Wewewa Barat, Antonius Kette, Danramil 1629-01 Laratama, Kapolsek Wewewa Barat, direktur PT Bumi Indah, Melkianus Lubalu, anggota kelompok tani, para penyuluh pertanian kecamatan Wewewa Barat, dan seluruh tamu undangan lainnya.

Luas lahan yang ditanami bibit cabai pada kelompok tani Moda Awa seluas 20 are, sedangkan luas lahan yang dilangsungkan panen cabai pada kelompok tani Niri Kalebu seluas 5 are dan kelompok ini merupakan salah satu kelompok yang bermitra dengan Yayasan Bina Tani Sejahtera yang memberikan bimbingan dan pembinaan serta memberikan bibit cabai yang sudah dipanen hari ini.

Gubernur NTT meminta para anggota kelompok tani untuk tetap memiliki komitmen yang besar dalam merawat tanaman cabai dengan cara menyirami dengan benar, memberinya pupuk, dan membersihkannya. Sehingga ketika dipanen hasilnya banyak, supaya menghindari kekurangan cabai di pasar dan menghindari terjadinya inflasi.

“Jadi semua kelompok harus kerja yang rajin, kerjasama dengan baik untuk memperoleh hasil panen yang berlimpah. Karena kebutuhan cabai sangat meningkat dan bahkan banyak yang membutuhkan cabai, namun sedikit saja orang yang menanamnya,” ujarnya.

Gubernur NTT juga mengatakan bahwa aktivitas petani dalam mengembangkan pengolahan lahan cabai sangat membantu pemerintah untuk menghindari terjadinya inflasi. Dan dengan banyaknya kelompok tani yang menanam cabai, maka kebutuhan cabai di pasar dapat terpenuhi.

“Jadi ketika masyarakat sudah menanam cabai itu sudah sangat membantu pemerintah untuk menghindari terjadinya inflasi. Sehingga kebutuhan pasar pun akan terpenuhi, baik pasar harian meupun juga pasar mingguan,” tuturnya.

Sementara itu, ketua Kelompok Tani Moda Awa dan juga ketua Kelompok Tani Niri Kalebu sama-sama menyampaikan masing-masing satu permohonan untuk memberikan sumur bor oleh kelompok tani Moda Awa karena pada saat musim kemarau mereka kesulitan air sedangkan kelompok tani Niri Kalebu, meminta hentraktor karena pada saat mengolah kedua lahan ini merupakan swadaya dari anggota kelompok tani untuk menyewa hentraktor.

Ketua kelompok tani Niri Kalebu, Agustinus Bili Tanggu sangat berterima kasih kepada Gubernur NTT bersama rombongan dan juga berterima kasih kepada Bupati SBD yang mengikuti kegiatan penanaman dan panen perdana cabai di Desa Kabali Dana khususnya pada kelompok tani Niri Kalebu dan juga pada kelompok tani Moda Awa.

“Terimaksih pak Gubernur bersama rombongan dan juga Bupati SBD yang sudah berkunjung di kelompok kami, kami mohon agar bisa perhatikan setiap kebutuhan kami sebagai petani,” ungkapnya. *** (Isto/005-22),-

Kehadiran KODIM 1629/SBD Sangat Mendukung Program 7 Jembatan Emas

Tambolaka, Kominfo – Kodim 1629/SBD merayakan HUT TNI ke-77 di Makodim 1629 Desa Watu Kawula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Rabu (5/10/2022). Perayaan berlangsung meriah dalam semangat kekeluargaan.

Hadir dalam perayaan HUT TNI tersebut Bupati SBD, dr Kornelius Kodi Mete, Wakapolres SBD, Kompol I Ketut Mastina, dan sejumlah tamu undangan lainnya. Perayaan HUT TNI ditandai dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun.

Dalam amanat Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa yang dibacakan Dandim 1629 SBD, Letkol Czi Novi Kurniawan, Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa menyebut kalau saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap TNI begitu tinggi. Bahkan di beberapa survey yang dilakukan sejumlah lembaga survey, TNI selalu berada di urutan satu.

Dirinya mencontohkan Hasil Survey Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) tanggal 24 Juni 2022, TNI mendapatkan kepercayaan tertinggi dari publik sebesar 93,2 persen.

“Demikian juga hasil Lembaga Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tanggal 27 September 2022 merilis hasil survei dukungan dan kepuasan Kinerja TNI terhadap Demokrasi, sebesar 93.5 persen,” kata Panglima TNI.

Oleh karenanya, dirinya meminta kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI untuk selalu menjaga kepercayaan masyarakat tersebut, dengan bertindak dan berucap sesuai dengan Tugas Pokok TNI.

Dandim 1629/SBD, Letkol Czi Novi Kurniawan dalam sambutannya mengaku sangat berterima kasih kepada semua tamu undangan yang hadir dalam perayaan HUT TNI ini. Hal ini ungkapnya adalah bentuk dukungan buat TNI khususnya TNI yang bertugas di Kodim 1629/SBD.

“Semoga kehadiran Kodim 1629/SBD bisa memberikan manfaat buat masyarakat dan membantu pemerintah dalam mensejahterahkan masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut kata Dandim, saat ditemui awak media usai acara, Dandim Novi Kurniawan kembali menegaskan kalau pihaknya terus berkomitmen untuk menjadi TNI yang merakyat.

Hal ini tambahnya karena TNI adalah rakyat yang hadir untuk berjuang untuk rakyat dan Negara untuk terus menjaga keutuhan NKRI tercinta.

“Kami hanya meminta agar kestabilan keamanan yang sudah baik ini dijaga agar ke depannya SBD bisa lebih maju lagi sesuai harapan kita semua. Khususnya keamanan dan ketertiban kami sifatnya mendukung dan tentu akan hadir selalu melalui Babinsa yang ada di desa-desa untuk mendukung pembangunan di daerah ini,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete mengaku kalau kemajuan daerah yang sekarang dirasakan masyarakat tidak lepas dari campur tangan TNI. Pasalnya, ada sejumlah program dari Pemerintah Daerah yang juga didukung oleh TNI melalui beberapa kegiatan seperti Pompa Hidram untuk mendukung program Desa Berair.

“Tidak hanya itu, ada juga peran TNI di desa bercahaya dan desa berkecukupan pangan,” ungkap Bupati Kornelius dalam sambutannya.

Dengan bukti semacam itu, kata Bupati lagi pihaknya sangat berterima kasih kepada TNI melalui Kodim 1629 yang sudah berperan aktif dalam pembangunan di daerah ini.

“Ini menjadi bukti kehadiran TNI di SBD yang tentu harus disyukuri oleh semua kita termasuk kami di Pemerintahan. Kami pun mendoakan di HUT ini, TNI bisa lebih jaya lagi dengan terus hadir di masyarakat sehingga tema besar TNI adalah kita semakin terasa lagi di hari-hari mendatang,” pungkasnya. *** (Octa/002-22)

Hari Kesaktian Pancasila, Pemda SBD Serahkan 4 Mesin Pencacah Rumput Kepada Kelompok Tani

Tambolaka, Kominfo – Upacara Hari Kesaktian Pancasila Pemda Sumba Barat Daya (SBD) ditandai dengan penyerahan 4 mesin pencacah rumput dari Dinas Peternakan SBD. Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete didampingi Kadis Peternakan SBD, Dandim 1629/SBD dan Kapolres SBD secara resmi menyerahkan pada 4 kelompok tani di halaman kantor Bupati SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (1/10/2022).Bupati berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat membantu para petani dan peternak untuk mengembangkan ekonomi keluarganya, dirinya berpesan agar bantuan tersebut dapat digunakan sebaik mungkin dan dirawat sehingga seluruh anggota kelompok dapat menikmatinya.Hadir dalam upacara hari kesaktian Pancasila yakni Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Kapolres SBD, AKBP Sigit Harimbawan, S.IK, SH,MH., Dandim 1629 SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., Wadayon Satbrimobda NTT Pelopor SBD, Sekda SBD, Fransiskus M. Adilalo, S.Sos., para pimpinan OPD, para tamu undangan dan seluruh peserta upacara.

Bupati SBD, dr. Kornelius selaku inspektur upacara dalam amanatnya mengatakan pertama-tama marilah senantiasa kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya, kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai Ideologi dan filsafah hidup berbangsa dan bernegara.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama yang berbeda-beda. Atas dasar inilah para pendiri negara merumuskan sebuah filsafah bangsa yaitu Pancasila yang membungkus nilai-nilai perbedaan menjadi sebuah satu kesatuan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara yang dengan saat ini dan untuk selama-lamanya menjadi filsafah dan pedoman hidup bangsa Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut Bupati SBD menyampaikan bahwa Pancasila sebagai sebuah ideologi semestinya diamalkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi landasan nilai dan prinsip yang terus mengalir bagi setiap generasi. Namun akhir-akhir ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan oleh sebagian masyarakat Indonesia, padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
Pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan semakin menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antara sesama, memiliki sikap yang toleran, mengikis kebencian serta menghindarkan kita dari sikap anarkis.
“Refleksi nilai-nilai Pancasila ini juga strategis untuk membangkitkan dan menanamkan rasa kebhinekaan pada semua warga masyarakat tanpa memandang perbedaan suku, agama, budaya dan status sosialnya. Sehingga founding fathers bangsa telah membuat “pilihan cerdas” dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia,” ujarnya.

Bupati SBD juga menuturkan sebagai generasi penerus kita harus komitmen dan konsisten meneruskan cita-cita luhur para pendiri bangsa, yaitu dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar segala sikap, tingkah laku, dan pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam kerangka negara Kesatuan Republik Indonesia ber “Bhinneka Tunggal Ika”.

Melalui momentum Hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati hari ini, saya mengajak seluruh elemen masyarakat dan aparatur sipil negara untuk menjadikan Pancasila sebagai pemersatu untuk memelihara dan menjadi spirit membangun Kabupaten SBD sesuai dengan kebijakan strategis daerah yang dikemas dalam program tujuh jembatan emas yakni “Desa bercahaya, Desa berair, desa berkecukupan pangan, desa sehat, Desa cerdas, desa aman tentram dan desa wisata demi terwujudnya masyarakat SBD yang maju, berkualitas, berdaya saing, demokratis dan sejahtera,” tuturnya.
Usai pelaksanaan upacara Hari Kesaktian *** (Isto/005-22).

TNI AU Gelar Bhakti Sosial Operasi Katarak di SBD

Tambolaka, Kominfo – TNI Angkatan Udara (AU) Eltari Kupang melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak serentak di Wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang diselenggarakan oleh TNI-AU, Jumat (29/9/2022) di RSUD Pratama Reda Bolo, Desa Watukawula, Kec. Kota Tambolaka, Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur.

Hadir dalam kegiatan pelaksanaan Launching Bhakti Sosial Operasi Katarak serentak tersebut Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Dandim 1629/SBD, Letkol Czi Novi Kurniawan ST., Letkol Kes Ahmad R. Ritonga TNI AU II Eltari Kupang, Danpos TNI-AU Kota Tambolaka Lettu Kes Widodo, Kapolres SBD yang diwakili oleh AKP Gd Uliana, Direktur RSUD Pratama Reda Bolo dr. Theresia Citra Mila Mesa, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo dan masyarakat yang melaksanakan Operasi Katarak.

Adapun petugas yang melaksanakan operasi katarak terdiri atas Dokter Spesialis Perdami Sulawesi Selatan 2 Orang, Dokter Umum 6 orang dan Perawat 1 orang untuk memberikan pelayanan operasi bagi 25 orang pasien yang dianggap sangat emergency.

Dalam kesempatan itu Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete mengucapkan terima kasih kepada TNI AU yang sudah memperhatikan masyarakat Provinsi NTT khususnya Kabupaten SBD yang sudah membantu meringankan beban masyarakat untuk melaksanakan Operasi Katarak secara serentak.
“Masyarakat SBD masih banyak yang menghidap penyakit mata katarak dan jumlah masyarakat penderita mata Katarak yang sudah mendaftar sebanyak 205 orang tetapi yang akan siap di operasi sebanyak 25 orang” ungkapnya.

Bupati SBD menjelaskan penyakit mata katarak dapat menimpa setiap orang baik usia lanjut maupun yang masih usia produktif.
“Terima kasih banyak TNI sudah membantu masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah terjangkau dan Pemda sangat menyambut baik apa yang sudah TNI lakukan dengan melalui Bhakti Sosial Katarak ini sehingga dapat menekan angka kebutaan yang diakibatkan oleh katarak” tuturnya.
Untuk diktehui kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak merupakan Program TNI-AU dalam Rangka Memperingati Hari Bhakti TNI-AU yang Ke-76 untuk membantu meringankan beban masyarakat untuk melaksanakan Operasi Mata Katarak.
Kegiatan Bhakti Sosial Operasi Katarak di bagi menjadi beberapa titik yaitu 22 Kabupaten/Kota seluruh Wilayah Provinsi NTT. Masyarakat SBD sangat antusias mengikuti Bhakti Sosial Operasi Katarak yang dilakukan oleh TNI AU dan sangat meringankan beban masyarakat yang menghidap Penyakit Mata Katarak.

Sebelumnya Danpos TNI-AU Kota Tambolaka Lettu Kes Widodo, mengatakan melihat respon masyarakat yang sangat tinggi, pihaknya akan mengupayakan agar pelaksanaan oeprasi katarak dapat diselenggarakan pada waktu mendatang.
“Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi, TNI AU akan mengupayakan agar segera dilakukan lagi operasi katarak di Pulau Sumba (4 kabupaten), sehingga dapat terlayani semua masyarakat yang terkena katarak” ujarnya.

Sementara itu Direktur RSU Pratama Reda Bolo, dr. Theresia Citra Mila Mesa, mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan bakti sosial TNI AU dalam melaksanakan operasi katarak di SBD. RSU Reda Bolo akan menyiapkan tempat untuk pelaksanaan operasi tersebut.
“Jika ada pasien yang harus oipname, kami siap membantu sehingga pelaksanaan operasi katarak tersebut dapat berjalan dengan baik dan masyarakat SBD mendapat pelayanan yang baik juga” ungkapnya. *** (Octa/002-22).

Pemda SBD Akan Beri Bantuan 1 Milyar 80 Juta Bagi Pembangunan Kampung Adar Wainyapu

Kodi, Kominfo – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), dr. Kornelius Kodi Mete akan memberikan bantuan dana bagi pembangunan Kembali kampung adat Wainyapu yang menjadi korban musibah kebakaran pada Selasa (20/9/2022) yang lalu sehingga menyebabkan 25 unit rumah kampung adat habis terbakar dan 29 unit bahan material rumah yang akan dibangun ikut terbakar.
Bupati SBD dalam kesempatan itu menyampaikan Pemerintah SBD turut merasakan duka bersama warga masyarakat Wainyapu. Oleh karena itu Pemerintah akan memberikan bantuan bencana alam kepada rumah adat yang terkena musibah tersebut sebesar Rp 20 juta/rumah adat.

“Jadi 54 rumah itu akan kita dukung sama semua, jadi yang bangun rumah itu sebagai orang Kodi, kita harus ambil bagian sama-sama. Ini ada pantia, ditengah-tengah kemiskinan kita semua, mudah-mudahan dana bantuan itu kita keluarkan, saya berharap agar bantuan ini jangan menjadi sumber pemicu untuk kita masuk dalam pencobaan” jelasnya
Sebelumnya, dalam laporan Ketua Panitia Pemulihan dan Pembangunan Rumah Adat Kampung Wainyapu, Andreas Jaka Mere, A.Md., mengatakan musibah kebakaran yang menimpa Kampung Adat Wainyapu menyebabkan 25 rumah hangus terbakar, 29 unit bahan material rumah yang akan dibangun habis dilahap api dan 65 unit batu kubur megalitik ikut terbakar dan menyebabkan sebagian besar terbelah sehingga tulang belulang leluhur menjadi pemandangan yang sangat mengerikan.
“Di kampung Wainyapu ada 12 suku/kabisu dalam satu area dan ada 8 kampung yang terdampak secara langsung dari musibah kebakaran tersebut” katanya.

Asal muasal api dari rumah yang tidak berpenghuni (Uma Kahumbu/Rumah Katupat) dan kejadian terjadi sekitar pukul 01.20 Wita dinihari. Dari seluruh rumah yang terbakar yang berpenghuni ada 5 unit rumah.
Untuk diketahui 12 suku/kabisu berkumpul Bersama dan menyepakati pembangunan dan pemulihan rumah adat kampung Wainyapu dengan menggelar acara doa bersama secara gereja dan budaya marapu. Tampak Romo dan Pendeta memipin ibadah singkat saat pertemuan tersebut, dan bagi keluarga yang masih Bergama Marapu melakukan ritual adatnya sendiri, sehingga adanya kesejukan dari keyakinan baik keagamaan maupun aliran kepercayaan.

Bupati Bersama rombongan sempat melihat langsung kondisi kampung adat Wainyapu yang sudah rata dengan tanah dan batu kubur yang rusak menjadi suatu pemandangan yang menyedihkan. *** (Octa/002-22).-

Desiminasi Hasil Pengkajian Kasus Kematian Maternal dan Perinatal di SBD

Tambolaka, Kominfo – Kegiatan dibuka dengan resmi oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete yang dihadiri oleh DPRD SBD, Dinas Kesehatan dan beberapa OPD terkait, Ketua Pokja AKI/AKB, dokter RS Karitas Weetabula, Camat Kodi Balaghar, Kodi, Wewewa Selatan, Wewewa Timur dan Loura, Kepala Puskesmas, tokoh agama, insan pers dan MOMENTUM.

Dalam sambutannya Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete menyambut baik upaya bersama pemerintah, MOMENTUM bersama stake holder laiinya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Dirinya berharap dengan adanya kerja sama antar lintas sektor ini dapat menekan angka kematian ibu dan bayi sesuai dengan program Pemda SDB Desa Sehat. Keterbatasan SDM di desa-desa merupakan hal yang perlu mendapat perhatian Bersama.

“Masalah yang kita hadapi adalah SDM masyarakat di tingkat bawah, peran kita semua baik tenaga Kesehatan, pemerintah desa, tokoh agama memberi pemahaman pada ibu hamil dan menyusui untuk selalu mengontrol kesehatannya di Puskesmas, RS maupun bidan” ungkap Bupati SBD.

Bupati SBD minta agar ibu hamil dan menyusui selalu diingatkan untuk selalu mengontrol Kesehatan ibu dan bayinya di tempat pelayanan Kesehatan. Tingginya kasus kematian Ibu (4 orang) dan bayi (28 orang) di tahun 2022 ini menjadi perhatian bersama.

Hal senada juga disampaikan oleh Senior Program Manajer MOMENTUM kluster Sumba, dr. Tenggudai Littik, bahwa pemahaman oleh ibu-ibu hamil dan menyusui masih rendah, sehingga lebih mempercayakan proses persalinannya melalui dukun beranak.

MOMENTUM yang sedang mendampingi 22 kabupaten di NTT (termasuk 4 kabupaten di Sumba) membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas Kesehatan. Masalah yang dihadapi di SBD adalah masalah keterlembatan ibu hamil dalam mengetahui tanda-tanda bahaya. Resiko kematian ibu dan bayi itu akibat bahaya.

“Jadi fokus kita ke yang beresiko, karena kalau melahirkan normal, ibu sehat dan bayi sehat, maka tidak ada resiko meninggal. Di SBD tahun 2021 kasus kematian ibu ada 14 orang, kita harus mencegah jangan sampai bertambah lagi, di tahun 2022 ini sudah 3 orang ibu hamil yang meninggal dunia” ungkap dr. Teda sapaan akrab Senior Program Manajer MOMENTUM pada media ini.

Dokter Teda menambahkan Pemerintah Pusat sampai Daerah sudah berupaya keras menekan angka kematian ibu dan bayi ini dengan mengeluarkan banyak regulasi dan didukung dengan kebijakan anggaran.

“Puskesmas dan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah sudah bisa menginput kebutuhannya lewat aplikasi. Ini adalah kemajuan perencanaan dan penganggaran modern. Hanya dalam pelaksanaannya di tingkat desa lalu di aspek masyarakatnya ini yang perlu terus diperbaiki” jelasnya.

Pelaksanaan audit kematian ibu dan bayi melalui suatu proses yang Panjang, saat ini di SBD merupakan proses penghujung. Sejak adanya kematian langsung diaudit oleh bidan dan diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk divalidasi (klarifikasi) agar kronologisnya tepat, dipastikan dokter memberikan diagnosa.

“Di SBD, setiap 3 bulan akan dilakukan audit, dari hasil audit tersebut dikaji oleh dokter spesialis dari Waibakul Sumba Tengah (pengkaji eksternal) apabila kematian tersebut terjadi di RS Karitas atau Puskesmas. Jadi prosedur/aturan mengkaji sudah ditetapkan oleh nasional dengan standar internasional. Jadi SBD sudah melakukan prosedur internasional, tidak asal mengkaji ” jelasnya.

Dokter Teda menjelaskan pertemuan hari ini untuk menetapkan rekomendasi agar Pemerintah Kabupaten mengetahui kondisi kematian ibu dan bayi di SBD untuk ditindak lanjuti. Dirinya berharap agar pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat sendiri merespon hasil desiminasi saat ini, agar secara bersama-sama menekan angka kematian ibu dan bayi di SBD.

Hingga berita ini diturunkan kegiatan Desiminasi Hasil Pengkajian Kasus Kematian Maternal dan Perinatal masih berlanjut dan akan dilakukan diskusi kelompok untuk membahas keterlambatan 1 (terlambat mengambil keputusan dari keluarga/komunitas), Terlambat 2 (terlambat mencapai faskes/masalah transportasi) dan Terlambat 3 (terlambat penanganan dari fasilitas Kesehatan). *** (Octa/002-22).-

Bupati SBD Lantik 156 ASN Profesi Guru Tingkat TK s/& Tingkat SMP

Tambolaka, Kominfo – Bupati Sumba Barat Daya (SBD) dr. Kornelius Kodi Mete melantik 156 ASN profesi guru mulai dari tingkat Kepala Sekolah TK/PAUD, SD, SMP dan pengawas sekolah se-Kabupaten SBD.

Pelantikan bertempat di lopo rumah jabatan Bupati Desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (26/9/2022).

Hadir dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pengawas SD, Pengawas SMP, Kepala PAUD, Kepala TK, Kepala SD dan Kepala SMP Negeri dan Swasta lingkup Kabupaten SBD.

Yakni Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., Ketua DPRD SBD, Rudolf Radu Holo., Wakil Ketua I DPRD SBD, Syamsi P. Golo, ST., Sekda Kabupaten SBD, Fransiskus M. Adilalo, S.Sos., Ketua TP PKK, Ny. Margaretha Tatik W. Mete., beberapa pimpinan OPD, Tokoh Agama dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Bupati SBD, dr. Kornelius mengatakan, pengawas dan kepala sekolah yang baru terlantik agar membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang profesional, orang yang layak dipercaya memegang tugas sebagai pengawas dan kepala sekolah.

Proses promosi dan mutasi jabatan kepala sekolah dilakukan setelah melalui penilaian oleh tim Baperjaka terhadap kinerja saudara selama ini.

“Oleh karena itu, tunjukkanlah jiwa kepemimpinan saudara-saudari di dalam mengelola sekolah. Saudara saudari dituntut untuk memahami bidang tugas secara baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati SBD menjelaskan bahwa Pengawas sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam penyelenggaraan Pendidikan.

Pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan yang mencakup pengawasan di bidang akademik dan manajerial.

Jabatan kepala sekolah merupakan jabatan yang strategis dalam penyelenggaraan Pendidikan. Kepala sekolah dituntut harus memfokuskan diri dalam memikirkan upaya untuk mengembangkan sekolah dipimpinnya.

“Ketertiban administrasi, pengelolaan keuangan, pengelolaan SDM dan hal pengelolaan asset harus dilakukan secara berkesinambungan. Dalam proses pelayanan public kita harus mengedepankan transparansi, akuntabilitas dan profesionalisme,” tuturnya.

Selain pengambilan sumpah jabatan, dalam acara pelantikan pengawas dan kepala sekolah tersebut juga dilakukan penanda tanganan pakta integritas oleh pengawas dan kepala sekolah terlantik. *** (MC. Kabupaten SBD/Octa/Isto/toeb)

Forum Anak Desa Pogotena Bersama Yayasan Satunama Bersihkan Sampah

Omba Komi, Kominfo – Forum Anak Desa Pogotena Kecamatan Loura Sumba Barat Daya bersama yayasan Satunama membersihkan sampah agar lingkungan bebas dari sampah plastik yang telah mengganggu kesehatan masyarakat.

Kegiatan ini sangat didukung pula oleh Pemerintah Desa Pogotena karena dapat menjadi wadah berpartisipasi dan berorganisasi anak-anak desa tersebut.

Sedangkan Forum Anak Desa Pogotena dibentuk pada bulan Agustus lalu oleh Yayasan Satunama yang didukung oleh William and Lily Foundation (WLF).

Kepengurusan Forum Anak ini berjenjang dari Forum Anak Desa, Forum Anak Kecamatan, Forum Anak Kabupaten, Forum Anak Provinsi dan Forum Anak Nasional.

Salah satu program kerja Forum Anak Desa Pogotena adalah kerja bakti membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar perumahan BTN dan Pasar Oba Komi.

Diketahui, bahu jalan sekitar perumahan BTN yang berada di wilayah Desa Pogotena, Kecamatan Loura seolah dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir sampah plastik.

Tumpukan sampah yang berserakan di bahu jalan menuju perumahan BTN dan pasar Omba Komi itu dinilai telah mengganggu kesehatan pengguna jalan dan masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah plastik tersebut.

Koordinator Lapangan Yayasan Satunama Yogyakarta, Dimas Ariyanto mengatakan, program Forum Anak Desa Pogotena ini gayung bersambut dengan Gerakan peduli sampah yang digagas dan dilakukan oleh Pemerintah Desa Pogotena.

Forum Anak Desa Pogotena ingin mengembangkan kegiatan-kegiatan yang edukatif sehingga anak-anak desa Pogotena memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan persoalan yang disekitarnya.

“Dengan adanya Gerakan bersama ini diharapkan persoalan sampah dapat diatasi bersama-sama,” ujarnya pada media, Rabu (28/9/2022).

Dimas menyebut kepedulian anak-anak yang tergabung dalam forum itu dikarenakan rasa kekecewaan dan gelisah dalam melihat tumpukan sampah plastik yang membusuk yang sudah menghiasi bahu jalan di wilayah Desa Pogotena.

“Anak-anak gelisah dan resah karena tidak ada yang mempedulikan sampah-sampah yang dapat menjadi sarang penyakit dan mereka menjadi kelompok rentan yang mudah terserang penyakit,” katanya.

Lebih lanjut, Dimas menuturkan, Forum Anak Desa Pogotena berkeinginan memiliki wilayah desa yang sehat, asri, bersih dan nyaman dalam menghirup udara segar di wilayah desa tersebut.

Sayangnya, ada oknum yang tidak bertanggung jawab dalam membuang sampah di wilayah desa Pogotena hingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Mereka ingin memiliki wilayah yang sehat, asri, bersih dan indah dipandang mata. Mereka ingin lingkungan yang dapat mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Dimas mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan dan mengelola sampah. Pemerintah desa sangat menyambut baik program kerja Forum Anak Desa Pogotena ini.

“Dengan adanya kegiatan ini, Forum Anak Desa Pogotena berharap mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa, masyarakat dan stakeholder lainnya. Sehingga wadah partisipasi dan organisasi ini sungguh-sungguh memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak,” tuturnya.

Bahkan dapat ambil bagian pula dalam mengurangi persoalan anak seperti kenakalan remaja, kekurangan gizi anak, pacaran yang tidak sehat, pernikahan usia anak, kebiasaan merokok dan miras, dan lain-lainnya. *** (MC. Kabupaten SBD/Isto/toeb)